Makanan Khas Sumatera Barat

Mengenal Makanan Khas Sumatera Barat Arai Pinang, Gurih, Renyah dan Beraroma Minyak Kelapa

Berbagai macam makanan khas Sumatera Barat tidak hanya berasal dari kota Padang, seperti Arai Pinang.

Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Ladu atau Arai Pinang, makanan khas Sumatera Barat tepatnya Pariaman. 

TRIBUNPADANG.COM - Makanan khas Sumatera Barat merupakan jenis kuliner yang berkembang di provinsi Sumatera Barat.

Ada banyak resep makanan khas Sumatera Barat dan ragam kuliner Sumatera Barat menurut daerah, kota atau kabupaten.

Meski berbagai macam makanan khas Sumatera Barat tidak hanya berasal dari kota Padang, seperti Arai Pinang.

Arai Pinang merupakan kue khas Pariaman Sumatera Barat yang selalu ada pada saat lebaran.

Kue ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi pengunjung yang sedang berwisata ke Sumatera Barat, karena rasa dari kue yang satu ini sangat gurih, renyah dan beraroma minyak kelapa.

Baca juga: Kampung Makanan Ringan Pusat Jajanan Tradisional Khas Kota Pariaman, Ada Ladu Arai Pinang

Dilansir dari website resmi Disparbud Kota Pariaman, penamaan Arai Pinang ialah karena dibuat menggunakan cetakan daun pinang.

Kini ladu atau Arai Pinang dicetak menggunakan cetakan khusus, bisa juga dengan piring khusus bertampilan bunga.

TribunPadang.com meminta resep khusus memasak ladu atau arai pinang kepada seorang pengusaha, Arizal (58) di dapur produksinya, Minggu (23/5/2021) lalu.

Arizal menjelaskan, pertama-tama, siapkan bahan-bahan utama ladu, yaitu tepung beras, garam, kapur sirih, telur.

Selanjutnya tepung beras di sangrai/ oseng di dalam kuali, dengan catatan, api kompor/ tungku tidak terlalu besar.

Proses tersebut kadang juga disebut marandang tapuang (merendang tepung).

"Pastikan api tungku/kompor tidak besar dan tepung teraduk merata, prosesnya berlangsung lebih kurang 10-15 menit," kata dia.

Lebih lanjut dikatakannya, kalau proses penyangraian tersebut tidak maksimal, maka hasilnya pun tidak sempurna.

"Kalau menyangrai tepungnya tidak maksimal, maka ladunya nanti kurang renyah, dan agak keras," lanjut dia.

Baca juga: Cara dan Resep Khusus Membuat Ladu atau Arai Pinang yang Renyah Khas Pariaman

Kemudian, di samping itu panaskan air hingga mendidih beserta sadah, dan garam secukupnya.

Langkah selanjutnya, tepung yang sudah disangrai secara sempurna, diaduk dengan air campuran kapur sirih dan garam.

Bahan-bahan tersebut juga bisa ditambah dengan daun pandan secukupnya, tergantung selera.

Proses mengaduk adonan biasanya dikerjakan di wadah lain, seperti ember atau baskom dengan centong (sendok yang terbuat dari kayu).

Tepung dan air tersebut diaduk sampai adonan menjadi lebih legit, lalu aduk telur bersama adonan, hingga merata.

Kata Arizal, fungsi telur ialah untuk membuat ladu menjadi renyah dan gurih.

Kemudian, adonan ladu siap untuk dicetak.

Untuk mencetak adonan ladu ada pilihan-pilihannya, bisa dicetak dengan ekor piring, atau juga alat cetak khusus.

Bentuk cetakan ladu biasanya menyerupai pola daun pinang, yaitu bergaris.

Setelah dicetak, ladu siap untuk di goreng.

Panaskan minyak goreng di dalam kuali secukupnya, yang penting jangan terlalu sedikit agar hasil ladu menjadi maksimal, renyah dan gurih tentunya.

Jika semua proses dilakukan dengan tepat dan benar, adonan ladu akan mengapung diatas minyak goreng yang dipanaskan, hingga berwarna cream atau kecoklatan.

Terakhir, jangan lupa angkat dan tiriskan ladu agar mengurangi minyak gorengnya.

Ladu atau arai pinang yang lezat dan renyah siap dihidangkan di wadah yang ada di rumah masing-masing, bisa di piring atau toples, sesuai pilihan. (TribunPadang.com Wahyu Bahar/Rizka Desri Yusfita)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved