Kota Pariaman
Terus Melonjak karena Musim Hujan, DBD di Kota Pariaman Sudah 170 Kasus
Penambahan kasus ini kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah melonjak akibat kondisi cuaca yang sering berubah.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) hingga pertengahan November ini sudah bertambah menjadi 170 kasus, Kamis (17/11/2022).
Penambahan kasus ini kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman Nazifah melonjak akibat kondisi cuaca yang sering berubah.
Saat ini diketahui wilayah Kota Pariaman atau Sumatera Barat (Sumbar) sedang musim hujan.
Ia menerangkan sejak bulan Oktober 2022 ada peningkatan sebanyak 30 kasus.
"Total kasus DBD hingga saat ini ada 170 kasus dan tiga orang meninggal," kata, Nazifah.
Jumlah kasus ini meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2021 yang jumlahnya 59 kasus.
Baca juga: Terus Meningkat, Hingga Akhir Oktober 2022, Dinkes Kota Pariaman Catat 165 Kasus DBD
Kata Nazifah kasus DBD tersebut tersebar di seluruh kecamatan di daerah itu, namun terbanyak ditemukan di Pariaman Tengah dan Selatan.
Ia mengimbau warga Kota Pariaman itu untuk meminimalisir media nyamuk bersarang.
Mulai dari kain yang bertumpuk atau digantung, rutin menguras bak mandi serta tempat-tempat lainnya yang dapat menampung air.
Sebelumnya diinformasikan, Dinas Kesehatan Kota Pariaman mencatat 165 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman sejak Januari hingga Oktober 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Kabid P2P Dinkes) Kota Pariaman Rio Arisandi, mengalami peningkatan hingga 25 kasus.
Baca juga: Kasus DBD Meningkat di Musim Hujan, Dinkes Pariaman Minta Masyarakat Ikut Berantas Sarang Nyamuk
"Jadi ada peningkatan dari 140 kasus di awal Oktober," katanya, Selasa (1/11/2022).
Ia menyebut selain peningkatan kasus terjangkit, selama Oktober 2022 juga terjadi peningkatan korban meninggal dunia sebanyak dua orang.
Peningkatan kasus ini, kata Rio tidak terlepas dari kondisi cuaca yang terjadi belakangan di Kota Pariaman.
Dimana pada beberapa waktu belakang Kota Pariaman sering terjadi hujan.
Melihat kondisi saat ini, pihaknya mengaku terus berupaya melakukan pencegahan melalui sosialisasi, pengobatan, Fogging dan lainnya.
Baca juga: 152 Kasus DBD di Kota Pariaman Periode Januari hingga Oktober 2022, 3 Diantaranya Meninggal
"Kami berharap masyarakat juga sadar akan bahayanya dan meningkatkan kesadaran Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ungkapnya.
Dia menilai masyarakat bisa melakukan PSN dengan mendaur ulang barang yang tidak terpakai, merapikan atau membuang barang bekas media tumbuh kembang nyamuk Aedes Aegypti.
Lalu untuk rumah, kantor dan instansi terkait bisa melakukan gotong royong untuk pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M (Menutup, menguras dan mendaur ulang). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)