Kota Pariaman
Kasus DBD Meningkat di Musim Hujan, Dinkes Pariaman Minta Masyarakat Ikut Berantas Sarang Nyamuk
Penyebab tambahan kasus DBD tidak terlepas dari kondisi hujan yang terjadi di Kota Pariaman beberapa waktu belakang.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) meminta masyarakat bergotong royong memberantas sarang nyamuk.
Hal itu dilakukan mengingat meningkatnya temuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama Oktober.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Pariaman Rio Arisandi mengatakan kasus DBD meningkat per 17 Oktober 2022.
"Tercatat ada tambahan sebanyak 12 kasus dari 6 Oktober 2022,"katanya saat dihubungi, Rabu (18/10/2022).
Dari penambahan itu, saat ini tercatat ada 152 kasus DBD sepanjang Januari hingga Oktober 2022.
Baca juga: 152 Kasus DBD di Kota Pariaman Periode Januari hingga Oktober 2022, 3 Diantaranya Meninggal
Penyebab tambahan kasus ini tidak terlepas dari kondisi hujan yang terjadi di Kota Pariaman beberapa waktu belakang.
"Jadi ada peningkatan kasus dalam 10 hari belakang dari 140 kasus ke 152 kasus," katanya.
Melihat kondisi saat ini, pihaknya mengaku terus berupaya melakukan pencegahan melalui sosialisasi, pengobatan, fogging dan lainnya.
"Kami berharap masyarakat juga sadar akan bahaya dan meningkatkan kesadaran Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," katanya.
ia menilai masyarakat bisa melakukan PSN dengan mendaur ulang barang yang tidak terpakai, merapikan atau membuang barang bekas media tumbuh kembang nyamuk Aedes Aegypti.
Baca juga: Dua Bocah Meninggal Karena DBD, Kedes Taluak Kota Pariaman Ajak Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk
Lalu untuk rumah, kantor dan instansi terkait bisa melakukan gotong royong untuk memberantas sarang nyamuk dengan 3 M (menutup, menguras dan mendaur ulang).
Selain jumlah kasus yang meningkat, dia menyebut jumlah korban jiwa akibat DBD juga meningkat.
Total saat ini ada 3 korban jiwa yang meninggal akibat DBD sejak bulan Juli lalu.
Ketiga korban jiwa itu berasal dari Desa Kampung Gadang (Juli) dan dua lainnya dari Desa Taluak Kota Pariaman (September - Oktober).
Selain itu, Desa Taluak Kota Pariaman saat ini juga berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat ada dua korban di daerah itu. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
Baca juga: Desa Taluak Kota Pariaman Tetapkan Status KLB Usai Temuan 7 Kasus DBD dalam Sebulan