Nadiem Optimis Merdeka Belajar Tetap Diaplikasikan: Siapapun Presiden dan Siapapun Menterinya
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, semua program yang diluncurkan Kemendikbud Ristek ...
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, semua program yang diluncurkan Kemendikbud Ristek dibuat dengan memikirkan kesinambungan, termasuk Kurikulum Merdeka Belajar.
Hal tersebut disampaikan Nadiem usai menghabiskan waktu seharian di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dimana pendiri Go-Jek ini menghadiri sejumlah kegiatan.
Pagi harinya, Nadiem membuka POMNas ke-XVII di Universitas Negeri Padang (UNP), lalu berdialog dengan atlet POMNas, hingga menemui seratusan guru penggerak asal Sumbar di SMA 3 Kota Padang.
Berkenaan dengan program Merdeka Belajar, Nadiem merasa optimis bahwa program tersebut akan terus berlanjut dan diaplikasikan meski ia tidak lagi menjabat sebagai Mendikbud-Ristek.
"Menurut saya, siapapun presidennya, siapa menterinya, saya rasa Merdeka Belajar sudah jadi gerakan, dan gerakan itu independen dari pada kebijakan atau pemerintah," kata Nadiem menjawab TribunPadang.com, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, Nadiem Makarim: dari Kebijakan Kini Menjadi Gerakan
Baca juga: Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Fasilitas Disdikpora Kota Pariaman Baru 10 Persen
Adapun kata dia, berdasarkan pantauannya saat mengunjungi berbagai daerah, ia melihat gerakan itu tampak dilakukan oleh guru-guru penggerak.
Menurutnya, guru-guru itulah yang akan membawa perubahan lewat Merdeka Belajar.
Lebih lanjut dikatakannya, akan sangat sulit merubah kembali program Merdeka Belajar tersebut ke program atau kurikulum lain atau yang sebelumnya.
"Masa kita mau kembali kepada pindah ke kurikulum sebelumnya? Bukan ke kurikulum merdeka, yang jelas-jelas memerdekakan sekolah-sekolah kita?," ujar Nadiem.
Kemudian kata dia, kalau semua guru penggerak sudah jadi pengawas dan kepala sekolah, kalau semua guru sudah menggunakan platform Merdeka Belajar, kalau anak-anak kampus sudah dapat kesempatan mencicipi belajar di ruang kelas dan luar ruang kelas.
"Apakah itu akan dikembalikan ke kondisi sebelumnya? Sepertinya tidak," pungkas Nadiem, yang kakeknya diketahui berasal dari Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar ini. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)