Kabupaten Agam
Cerita Warga Soal Jalan Berlubang di Agam, Lamban Direspon Pemerintah Walau Sering Makan Korban
Sejak zaman Presiden SBY, tak ada lagi perbaikan jalan di sana. Semakin hari jalanan berlubang terus bertambah dan berpotensi untuk kecelakaan
Penulis: alifIlhamfajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Jalanan yang rusak dan berlubang tak jarang menjadi penyebab utama kecelakaan saat berkendara.
TribunPadang.com, menemui salah satu jalan rusak dan berlubang, di Jorong Aur, Nagari Koto Tangah, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, jalan di Jorong Aur itu, menjadi akses utama untuk beraktivitas warga. Aktivitas itu diantaranya pergi ke sekolah, bekerja atau ke pasar.
Terlihat di lokasi itu, jalan rusak berlubang hampir memenuhi seluruh badan jalan, lalu terdapat pula genangan air hingga kerikil berada di tengah jalan.
Saat TribunPadang.com lalui, ternyata jalan rusak dan berlubang itu sulit untuk dilewati dengan kecepatan sedang. Dan jika tak diperhatikan saat melewatinya, resiko untuk terjadinya kerusakan motor dan jatuh sangatlah tinggi.
Baca juga: Kondisi Terkini Jalan Berlubang di Koto Panjang Koto Tangah Padang, PUPR Lakukan Pengecoran
Tak jauh dari sekitar jalan rusak tersebut, terdapat salah satu kedai dan seseorang yang tengah duduk di sana. TribunPadang.com lalu bertemu dengan Adismar (72).
Adismar mengatakan, jalan yang rusak dan berlubang di Jorong Aur itu, sudah sangat lama, dan kondisinya tak pernah mulus sejak dulu.
"Jalan berlubang sangat sering ditemui di Tilatang Kamang ini, terutama di Jorong Aur," ungkap Adismar, selaku warga sekitar Jorong Aur, Nagari Koto Tangah itu.
Adismar menyebut, jalan rusak dan berlubang itu terkadang diperbaiki oleh pemuda sekitar.
Dan itu pun, kata Adismar, dengan modal iuran warga saja, dan mengerjakannya secara gotong royong.
Baca juga: Viral Video Jalan Berlubang Dekat Stasiun Bukit Putuih Teluk Bayur Padang, Pengendara Sering Jatuh
"Pemuda biasanya memperbaiki kalau ada hari-hari besar saja, misalnya seperti akan hari raya atau ada kegiatan kepemudaan," terang Adismar, pria yang memiliki hobi berburu itu.
Akibat dari jalan rusak dan berlubang itu, Adismar menuturkan, dalam sepengetahuan dan seingat dirinya saja, lebih dari 10 orang sudah pernah meninggal saat jatuh di lubang itu.
Lalu, untuk kecelakaan dan kerusakan kendaraan, kata Adismar, sudah tak ingat lagi, sebab sangat banyak dalam perkiraannya.
"Paling sering jatuh itu ibu-ibu, apalagi saat pagi hari, ketika mengantarkan anaknya sekolah, kadang mereka tak mampu melewati jalan berlubang itu, jadi jatuh," kata Adismar.
Adismar bercerita, sepengalaman dirinya sejak tinggal di Jorong Aur, Tilatang Kamang itu, jalan di sana dibuat saat zaman Soeharto menjadi Presiden Indonesia dulu.
Baca juga: Cerita Sri Mulyani Rampas Rp 1,2 Triliun dari PT Timor Putra Nasional (TPN) Milik Tommy Soeharto