Aturan Seragam Sekolah
Bakal Kena Biaya Tambahan, Kepala SMPN 1 Pariaman: Aturan Seragam Adat Repotkan Orang Tua Siswa
Bakal Kena Biaya Tambahan, Kepala SMPN 1 Pariaman: Aturan Seragam Adat Repotkan Orang Tua Siswa
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Rostina menilai aturan pakaian seragam adat untuk siswa bisa merepotkan orang tua.
Hal ini disampaikan Kepala SMP Negeri 1 Pariaman Rostina, menanggapi aturan seragam adat baru.
"Kita kan sudah melaksanakan setiap Jumat pakai baju kurung, jadi tidak perlu seragam adat baru lagi," katanya, Kamis (13/10/2022).
Tapi jika dinas terkait menyimpulkan seragam adat ini dengan ketentuan baru pasti akan ada biaya tambahan bagi para siswa.
Biaya tambahan untuk membeli seragam adat baru itu, menurutnya akan merepotkan orang tua murid.
Baca juga: SMPN 1 Pariaman Terapkan Wajib Seragam Adat Jauh Sebelum Permendikbud No 50 Tahun 2022 Diterbitkan
Baca juga: Baju Adat Jadi Seragam Sekolah, Kanderi: Aturan Ini Bisa Memperlihatkan Ciri Khas Kota Pariaman
"Jadi pakai baju kurung itu sudah pas untuk merealisasikan aturan tersebut," terangnya.
Sebelumnya diketahui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim menerbitkan aturan tentang seragam sekolah untuk jenjang SD, SMP, SMA tahun 2022.
Aturan itu tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 50 Tahun 2022 tentang pakaian seragam sekolah.
Pada Permendikbudristek itu para siswa akan menggunakan seragam nasional, seragam Pramuka dan pakaian adat.
Penggunaannya ditentukan sesuai hari-hari yang ada dalam sepekan. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)