Kota Padang
Kemiskinan di Padang, Dosen Sosiologi UNP Nilai Lemahnya Perlindungan terhadap Anak
Dosen Sosiologi dari Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni menilai keberadaan manusia silver dan boneka jalanan menggambarkan situasi kemiskinan d
Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dosen Sosiologi dari Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni menilai keberadaan manusia silver dan boneka jalanan menggambarkan situasi kemiskinan di Kota Padang.
Erianjoni mengatakan keberadaan manusia silver dan boneka jalanan,termasuk pengemis merupakan fenomena sosial yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan perkotaan.
Terlebih lagi, dia melihat absennya peran pemerintah ketika situasi kemiskinan ini banyak berdampak terhadap anak.
Baca juga: Giliran Manusia Silver, Badut hingga Pengamen Diangkut Satpol PP Padang
“Sebagian dari anak jalanan ini juga menjadi korban eksploitasi oleh orang tuanya,” katanya kepada TribunPadang.com, Rabu (12/10/2022).
Erianjoni menilai lemahnya perlindungan pemerintah terhadap anak akibat kemiskinan membuat anak terlibat menanggung beban ekonomi.
“Jadi dari sisi kebijakan, ini memang termasuk kemiskinan struktural karena tak ada kebijakan yang tepat dan serius untuk mengatasi masalah kemiskinan.” katanya.
Baca juga: Nasib Badut yang Ditertibkan Satpol PP Padang, Kostum Disita Selama Sepekan untuk Efek Jera
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2019 penduduk miskin di Kota Padang sebanyak 42,44 ribu jiwa. Angkanya menurun tipis jadi 42,17 ribu jiwa pada 2020.
Lonjakan jumlah penduduk miskin mengalami penambahan sebanyak lebih kurang 6 ribu jiwa lebih pada 2021, dengan total keseluruhan 48,44
ribu jiwa. (TribunPadang.com/Nandito Putra)