Kota Padang
Petani di Padang Keluhkan Harga Pupuk Mahal, Satu Karung Capai Rp 580 Ribu
Sejumlah Petani di Kota Padang Keluhkan Harga Pupuk Mahal, Satu Karung harganya Capai Rp 580 Ribu
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejumlah petani di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluhkan
mahalnya harga pupuk.
Dari modal yang dikeluarkan ketika menggarap sawah, pupuk menyedot modal paling besar.
Mahalnya harga pupuk dirasakan oleh seorang petani asal Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Zoni Hendri.
Zoni yang menggarap sawah sebanyak 13 petak, dalam sekali masa tanam membutuhkan dua karung pupuk.
Bagi dia, biaya itu terasa berat karena tidak mendapatkan harga pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Baca juga: Cerita Jarisman, Petani di Padang yang Bertahan Garap Sawah di Tengah Kepungan Perumahan
Disebutkannya, untuk pupuk urea dihargai Rp 12.000 per kilogram.
Sementara kalau dibeli per karung yang beratnya 50 kg, Zoni merogoh kocek sebesar Rp 580 ribu.
Selain pupuk urea, Zoni juga menggunakan pupuk NPK.
Per karungnya, pupuk NPK ia beli seharga Rp500 ribu.
“Itu masih pupuk, belum lagi beli racun hama, racun rumput dan lainnya,” katanya.
Baca juga: Zoni Hendri yang Tolak Keras Sawahnya Jadi Kompleks Perumahan: Sudah Banyak yang Tawar
Bila ditotal, dalam satu kali masa tanam, dia harus mengeluarkan modal Rp 1,5 juta untuk biaya pupuk.
“Terkadang dua karung pupuk itu masih kurang dan harus ditambah,” katanya.
Ia mengatakan, bantuan pupuk subsidi bisa diperoleh kalau bergabung dengan kelompok tani.
“Satu bulan yang lalu baru dibentuk kelompok tani, sudah didata. Tapi belum tahu bagaimana kelanjutannya,” ujarnya.
Dari keseluruhan modal, mulai dari upah bajak, upah tanam dan panen, Zoni keluar modal Rp 6 juta.
Baca juga: Polres Sijunjung Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Subsidi Jenis UREA Seberat 10 Ton