Kabupaten Solok

Tim BKSDA Sumbar Bunyikan Meriam di Ladang Warga di Solok, Antisipasi Ancaman Hewan Buas

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) bersama warga Nagari Supayang, Kabupaten Solok, bunyikan meriam untuk menghalau

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Emil Mahmud
Istimewa/Dok. BKSDA Sumbar
Tim WRU Seksi III BKSDA Sumbar bersama warga Nagari Supayang, Kecamatan Payung Sakaki, Kabupaten Solok, menyalakan meriam untuk menghalau hewan buas, Rabu (5/10/2022). Meriam itu dinyalakan akibat laporan warga terkait belasan hewan ternaknya mati tercabik-cabik di sekitar kandang.  

Iptu Azirman mengatakan, semula ada laporan warga yang menyampaikan bahwa belasan kambingnya mati dengan kondisi tercabik seperti di mangsa hewan buas.

“Pada Selasa (4/10/2022) lalu, warga atas nama Roy Indra (42) melapor ke Polsek Payung Sakaki, terkait kejadian yang menimpanya itu,” kata Iptu Azirman.

Warga serta kepolisian sektor atau Polsek Payung Sakaki, Nagari Supayang, Kabupaten Solok bersama warga melakukan pengecekan lokasi ditemukannya belasan kambing mati itu, Selasa (4/10/2022). Saat ini, Polsek Payung Sakaki sudah berkoordinasi dengan BKSDA Sumbar terkait di kejadian.
Warga serta kepolisian sektor atau Polsek Payung Sakaki, Nagari Supayang, Kabupaten Solok bersama warga melakukan pengecekan lokasi ditemukannya belasan kambing mati itu, Selasa (4/10/2022). Saat ini, Polsek Payung Sakaki sudah berkoordinasi dengan BKSDA Sumbar terkait di kejadian. (Polsek Payung Sakaki)

Total dari hewan ternak itu, kata Iptu Azirman, berjumlah 14 ekor. Kondisi saat ditemukan di lapangan sudah tercabik-cabik, dan darah berceceran di sekitar kandang.

“Kandang kambing itu ada di ladangnya, berlokasi di Jorong Tiagan, Nagari Supayang, Kecamatan Payung Sakaki,” ucap Iptu Azirman.

Mengetahui belasan kambingnya sudah tak bernyawa, kata Iptu Azirman, Roy Indra langsung pergi mencari jejak-jejak yang tertinggal di sekitar lokasi kandang.

Jejak itu lalu ditelusuri oleh Roy Indra, di sepanjang penyusuran, juga ditemukan beberapa bagian badan kambing yang sudah tercabik-cabik.

“Roy menyusuri jejak yang tertinggal di sekitar kandang, lalu menyisir hingga ke area ladang. Di ladang itu, Roy menemukan lagi dua ekor kambingnya yang sudah mati,” jelas Iptu Azirman.

Dari jejak yang tertinggal di lokasi sekitar penemuan bangkai kambing itu, kepolisian menduga bahwa ini disebabkan oleh binatang buas.

Iptu Azirman menaksir kerugian yang diterima Roy Indra akibat belasan kambingnya mati itu sampai hingga Rp25 juta.

“Dari laporan warga itu, kerugiannya sekitar Rp25 juta, dengan jumlah hewan ternak yang mati itu di antaranya tujuh ekor kambing induk, empat ekor kambing bujang, tiga ekor anak kambing,” tutur Iptu Azirman.

Saat ini, Polsek Payung Sakaki sudah berkoordinasi dengan Polres Kabupaten Solok dan BKSDA Sumbar.

“Pasca kejadian ini, bagi warga yang memiliki kandang ternak jauh dari rumah, dan berladang di sekitar hutan, harap berhati-hati,” pungkas Iptu Azirman.(TribunPadang.com(Alif Ilham Fajriadi )

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved