Dampak Harga Tiket Naik, Agen Bus NPM Padang Sebut Penumpang Berkurang 15 hingga 20 Persen
Harga tiket bus NPM mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM)
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Harga tiket bus NPM mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan tiket bus NPM rute Sumbar ke beberapa daerah ini sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 75 Ribu.
Agen Bus NPM Kota Padang Fadli Fajri mengatakan, naiknya harga tiket NPM berpengaruh pada jumlah penumpang bus.
Baca juga: Harga Tiket Bus NPM Naik, Okupansi Penumpang Masih di Atas 50 sampai 60 Persen
"Penumpang memang berkurang, namun jumlahnya tidak begitu signifikan, kalau dipersentasekan sekitar 10 sampai 20 persen," ungkapnya saat ditemui, Selasa (6/9/2022)
Dikatakannya, setiap hari ada 3 unit bus yang berangkat rute Sumbar menuju Jabodetabek dan Sumbar menuju Bandung.
"Sementara rute Sumbar - Jambi ada satu, begitu juga rute Sumbar - Medan ada satu unit bus," ungkapnya.
Baca juga: Harga Tiket Bus NPM di Pariaman Mulai Naik Rp 15 Ribu hingga Rp 100 Ribu
Ia menambahkan, kebarangkatan bus NPM dari Padang, Sumbar mulai pukul 10 pagi.
Sementara bus NPM sampai di Padang setiap harinya pada pukul 9 pagi.
Diketahui, tiket kelas eksekutif jurusan Sumbar-Jabodetabek naik dari Rp 450 Ribu naik menjadi Rp 500 Ribu
Selanjutnya, tiket kelas sultan rute Sumbar - Jabodetabek maupun Sumbar - Bandung naik dari Rp 600 Ribu menjadi Rp 675 Ribu
Sementara itu tiket eksekutif rute Sumbar- Bandung naik menjadi Rp 550 ribu dari sebelumnya Rp 500 Ribu.
Direktur Pemasaran dan Operasional NPM Vicki Vircansa Chairul mengatakan naiknya tiket NPM berdampak pada penumpang, beberapa ada yang melakun protes.
Meskipun begitu, Vicki menilai kenaikan harga tiket bus NPM masih jauh dari naiknya harga BBM jenis solar.
"Kenaikan BBM Solar dikisaran 32 persen, tepatnya dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter, sementara kita naiknya 15 sampai 25 persen saja," ungkapnya, Selasa (6/9/2023).
Baca juga: Harga Tiket Bus NPM di Pariaman Mulai Naik Rp 15 Ribu hingga Rp 100 Ribu
Vicki mengatakan kenaikan harga tiket NPM ini mulai berlaku untuk keberangkatan 4 September 2022.
Lanjutnya, kenaikan harga tiket ini juga berlaku pada penumpang yang membeli tiket jauh hari, asalkan tiket keberangkatan mulai tanggal 4 September.
Untuk itu, pelanggan yang melakukan protes kenaikan harga tiket boleh mengembalikan tiket dan uang dikembalikan seratus persen.
Baca juga: Harga Tiket Bus NPM Mulai Naik, Direktur Pemasaran dan Operasional Sebut, Kenaikan Sekitar 15 Persen
"Ada yang komplen, kita berikan dua opsi, mereka mau menambah uang tiket atau boleh mengembalikan tiket dan uangnya dikembalikan seratus persen," ungkapnya
Ia menambahkan, sejauh ini jumlah okupansi penumpang NPM Sumbar masih 50 sampai 60 persen
Sebab harga NPM masih dibawah harga pesawat yang sudah naik dua kali lipat. (*)
Harga tiket Perusahaan Otobus (PO) Naiklah Perusahan Minang (NPM) di terminal tipe A Jati Kota Pariaman mengalami kenaikan.
Perubahan harga tiket ini imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi sejak Sabtu (3/9/2022).
Penetapan harga tiket baru ini pun mulai diberlakukan sejak Minggu (4/9/2022).
Agen PO NPM Hendra Yanlindo, menuturkan, kenaikan harga tiket ini pun tidak dipermasalahkan calon penumpang.
Namun tetap ada beberapa yang masih bertanya karena tidak tahu.
Baca juga: Harga Tiket Bus NPM Mulai Naik, Direktur Pemasaran dan Operasional Sebut, Kenaikan Sekitar 15 Persen
Kenaikan tarif ini bervariasi sesuai tujuan penumpang.
Nominal penambahan berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 100 ribu tergantung tujuan yang dipilih oleh penumpang antar provinsi.
Kendati ada kenaikan tarif, pada pekan ini juga terjadi penurunan penumpang di terminal tipe A Jati Kota Pariaman.
Penurunan penumpang ini menurut Hendra bukan dampak dari kenaikan tarif, hanya saja bulan September ini jumlah penumpang memang berkurang.
"Biasanya jelang beberapa bulan jelang akhir tahun jumlah penumpang turun, nanti naik lagi," bebernya, menjelaskan penurunan penumpang ini adalah hal wajar.
Diketahui PO NPM Terminal tipe A Jati Kota Pariaman melayani tujuan antar provinsi ke Jakarta, Bandung, Medan dan Jambi. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)