Longsor di Sitinjau Lauik
Ahli Geologi Unand Ungkap Sebab Longsor Sering Terjadi di Sitinjau Lauik, Dipicu Truk hingga Hujan
Ahli geologi Universitas Andalas Prof Badrul Mustafa mengungkap beberapa penyebab terjadi bencana longsor yang berulang di jalan Sitinjau Laut.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ahli geologi Universitas Andalas Prof Badrul Mustafa mengungkap beberapa penyebab terjadi bencana longsor yang berulang di jalan Sitinjau Laut.
Terakhir, bencana longsor di Jalan utama Padang-Solok itu terjadi pada Jumat (2/9/2022) sore hari hingga menyebabkan kemacetan panjang hingga malam hari.
"Tanah yang longsor itu kondisi lahan terbuka, lahan itu menyerap air itu salah satu penyebab indikasi longsor," ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (3/9/2022)
Selain itu, di tempat longsor itu terjal, sementara di situ juga tidak ada tanaman besar yang dapat menahan tanah.
Kemudian volume kendaraan dari tahun-tahun ke tahun bertambah, baik kendaraan roda dua, roda empat maupun truk yang pengangkut yang melewati jalan penghubung Padang- Solok.
Baca juga: Fenti Lewat Sitinjau Lauik Sabtu Pagi Setelah Bencana Longsor, Ada Batu Besar di Atas & Banyak Tanah
"Truk barang yang terutama membawa CPO dan batu bara sering kita lihat terutama sore, truk ini berangkat barengan atau konvoi yang menimbulkan getaran ke dinding yang terjal," ungkapnya.
Di jalan yang longsor sekarang itu, Kata Prof Badrul Mustafa, di sebelah kanan kalau dari Padang, dindingnya terjal begitu juga sebelah kiri.
Ditambah lagi di daerah itu, intensitas deras hujannya tinggi.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian tentang hujan di Kota Padang menunjukan daerah Lubuk Kilangan hingga Sitinjau Laut itu tertinggi curah hujannya.
Prof Badrul Mustafa menilai, untuk mengatasi bencana yang berulang ini perlu dilakukan kajian solusi jangka pendek dan jangka panjang, salah satunya dengan membangun fly over. (*)
Baca juga: DETIK-DETIK Tabrakan Beruntun saat Longsor Hantam Sitinjau Lauik Padang, Terjadi dalam Semalam