Gempa Mentawai
Delapan Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Mentawai, Tiga di Desa Simalegi dan Lima di Desa Simatalu
Sebanyak delapan rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa yang melanda Kepulauan Mentawai pada Senin (29/8/2022) lalu
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sebanyak delapan rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa yang melanda Kepulauan Mentawai pada Senin (29/8/2022) lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mentawai Novriadi saat dihubungi, Rabu (31/8/2022)
"Berdasarkan pemantauan terbaru terdapat dalapan rumah warga yang rusak akibat gempa," ungkapnya.
Novriadi mengatakan, rumah warga yang rusak ini tiga rumah di desa Simalegi dan lima rumah warga di Desa Simatalu.
"Kondisi rumah ini rusak sedang dan satu rumah rusak berat," ungkapnya.
Baca juga: Pengungsi Korban Gempa Mentawai Bertambah, Jadi 3.277 Orang dari Desa Simatalu
Selain rumah warga, beberapa bangunan sekolah di Siberut Barat dan Siberut Selatan juga mengalami rusak berat.
"Tidak hanya lima bangunan yang rusak, ada tambahan beberapa sekolah seperti SD, ada SMA di Siberut Utara juga rusak ringan," ungkapnya.
Dikatakan, kondisi yang rusak parah berada di SD 11 Simalegi yang tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.
Jumlah pengungsi korban gempa yang semula sebanyak 2.326 orang hingga kini bertambah menjadi 3.277 orang.
"Kita sudah punya data terbaru pagi ini ada tambahan pengungsi 951 orang berada tiga dusun Desa Simatalu," ungkap Novriadi.
Baca juga: Masa Tanggap Darurat Gempa Mentawai 21 Hari, Martinus Dahlan: Bisa Diperpanjang Melihat Kondisi
Pengungsi di Desa Simatalu berasal dari tiga dusun yaitu Saikoat, Limu dan Bojo.
Pengungsi lainnya di Desa Simalegi dari tujuh dusun.
Di antaranya Saboilagkat, Sute'uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Bataet Utara, Bataet Selatan, dan Sakaldhat.
"Totalnya ada 3.277 orang, semuanya di Kecamatan Siberut Barat," kata Novriadi.
Masa Tanggap Darurat Bencana