Tabuik Pariaman
Pesona Hoyak Tabuik Pariaman 2022: Pelepas Rindu bagi Warga
Warga Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Yusni (63) tak melewatkan momen untuk menyaksikan Pesona Hoyak Tabuik Pariaman 2022.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Warga Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Yusni (63) tak melewatkan momen untuk menyaksikan Pesona Hoyak Tabuik Pariaman 2022.
Antusias Yusni menyaksikan Pesona Hoyak Tabuik Pariaman 2022 dibuktikan dengan kehadirannya sejak pagi di kota itu.
Diketahui, prosesi Tabuik Naiak Pangkek dalam rangkaian Hoyak Tabuik Pariaman 2022 sudah berlangsung sejak Minggu (14/8/2022) pagi.
Baca juga: Asal Mula Tabuik Pariaman hingga Jadi Tradisi Tahunan, Diawali Maambiak Tanah hingga Dihoyak ke Laut
Yusni tiba di Pariaman sekira pukul 10.00 WIB dengan menaiki angkutan umum dari rumahnya.
Ia mengaku sangat rindu untuk melihat langsung salah satu kebudayaan yang ada di Pariaman ini.
Setelah vakum selama dua tahun saat Pandemi Covid-19, penyelenggaraan kali ini baginya sebagai pengobat rindu.
Baginya, melihat prosesi Hoyak Tabuik Budaya Piaman adalah suatu kewajiban disetiap penyelenggaraannya, dan Hoyak Tabuik ini menjadi pelepas rindu baginya.
Beberapa kali, ia meminta bantuan untuk mengabadikan momen berupa foto dan video prosesi Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022.
Foto dan video tersebut kemudian ia kirim ke semua anaknya yang berada di perantauan.
"Foto ini saya kirim ke anak, agar mereka tahu ibunya sedang menyaksikan prosesi Tabuik saat ini," kata Yusni.
Baca juga: Prosesi Tabuik Naiak Pangkek dalam Festival Hoyak Tabuik Pariaman 2022, Cerminkan Kebersamaan
Ia mengatakan, tidak akan melewatkan setiap prosesi Hoyak Tabuik kali ini hingga Tabuik dihanyutkan ke laut.
"Saya akan mengikuti semua prosesi hingga Tabuik dihanyutkan, dan pulang ke Sungai Limau pada malam hari," ujar dia lagi.
Dikatakannya, Hoyak Tabuik Budaya Piaman harus dilestarikan di masa mendatang, hingga bisa juga disaksikan oleh anak cucu kelak.
Sementara itu, seorang remaja asal Pasie Lohong Pariaman Rafael (15) mengatakan sudah lama tak menyaksikan Kota Pariaman sangat ramai dikunjungi.