Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Harga Cabai Masih Tinggi di Bukittinggi, Kenaikan Harga Hewan Kurban di Pariaman
Simak berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com. Ada berita mengenai harga cabai yang masih tinggi jelang
Seperti bawang putih seharga Rp25.000 per kilogram, telur ayam Rp48.000 hingga Rp50.000 per papan, dan daging ayam broiler Rp50.000 per ekor.
Kemudian gula pasir Rp14.000 hingga Rp16.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp15.000 per kilogram, dan minuman goreng kemasan Rp25.000 per liter.
Sedangkan beras Rp12.000 hingga Rp14.000 per kilogram dan daging sapi Rp150.000 per kilogram.
Baca juga: Gelombang Tinggi di Sumatera Barat, Kapal MV Mentawai Fast Alami Lonjakan Penumpang WNA
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumbar 2 Juli 2022, Daerah Konvergensi Terpantau di Sumatera Barat dan Bengkulu
2. Sampai saat ini harga hewan kurban jelang Idul Adha 1443 H mengalami kenaikan harga di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (7/7/2022).
Kenaikan harga hewan kurban ini disampaikan oleh pedagang hewan kurban Pauh Timur Kota Pariaman Syahril (50) saat ditemui pihak TribunPadang.com, Kamis (7/7/2022).
"Saat ini memang ada kenaikan harga untuk hewan kurban dari tahun sebelumnya," jelas Syahril.
Kendati ada kenaikan harga, jumlah penjualannya malah menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan harga ini menurutnya terjadi karena pemasaran daging menurun.
Syahril mengakui jika sebelumnya mampu menjual hingga 70 ekor hewan kurban pada 2021, namun tahun 2022 ini hanya mampu menjual 50 ekor hewan kurban.
"Kalau untuk penjualan ada penurunan, malah jauh merosot dari tahun sebelumnya," sebut Syahril.
Syahril menilai penurunan ini tidak terjadi, karena adanya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang marak terjadi.
Kenaikan harga ternak ini juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pariaman, Marini Jamal, bahwa memang ada kenaikan harga hewan kurban.
Sejauh ini lanjutnya, kenaikan harga ini terjadi karena tidak adanya pasokan sapi dari luar Kota Pariaman, sehingga harga sapi lokal bisa lebih tinggi.
"Sehingga saat ini stok hewan kurban terbatas, sehingga berlaku hukum ekonomi dan terjadi kenaikan harga," jelasnya. (*)