Bolehkan Puasa Dzulhijjah Tidak Berurutan dan Tidak Penuh Sembilan Hari?
Bagaimana jika puasa Dzulhijjah tidak penuh sembilan hari? Bolehkan puasa Dzulhijjah digabung dengan puasa senin kamis?
Kedua, menggabungkan amalan ibadah yang fardhu dengan ibadah yang sunnah.
Hal ini bisa bermacam-macam, terkadang sah keduanya, terkadang hanya sah salah satunya.
Penjelasan kategori kedua ini akan penulis jelaskan dalam kesempatan yang lain.
Baca juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah, Berikut Penjelasan Disertai Bacaan Niat
Ketiga, menggabungkan dua ibadah fardhu, seperti menggabung niat wudhu dengan mandi jinabat. Menurut Syekh Yasin al-Fadani, kedua ibadah fardhu tetap sah berdasarkan kaul yang paling sahih.
Keempat, menggabungkan niat ibadah sunnah dengan ibadah sunnah yang lain.
Syekh Yasin mencontohkan menggabungkan mandi shalat Idul Fitri dengan mandi shalat Jumat. Keduanya sama-sama sah.
Berdasarkan keterangan dari 4 kategori ini maka sah jika menggabungkan dua puasa sunnah Dzulhijjah jelang Idul Adha, baik itu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah atau Arafah dengan puasa senin kamis.
Sesuai dengan kategori keempat yaitu menggabungkan dua sunnah puasa Senin - Kamis dengan Puasa Dzulhijjah atau lainnya.
Kita tahu bahwa puasa Senin Kamis termasuk ibadah sunnah, begitu juga dengan puasa Dzulhijjah.
Dua ibadah sunnah bisa dilakukan dan tetap akan mendapatkan pahala dan keutamaan berlipat dari kedua puasa sunnah ini, cukup dalam satu kali puasa.
Untuk itu bagi yang hendak melaksanakan ibadah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah bisa sekaligus melaksanakan puasa sunnah Senin-Kamis jika memang bersamaan waktunya.
Akan mendapatkan keutamaan dari dua puasa sunnah secara bersamaan.
(*)