Bolehkan Puasa Dzulhijjah Tidak Berurutan dan Tidak Penuh Sembilan Hari?

Bagaimana jika puasa Dzulhijjah tidak penuh sembilan hari? Bolehkan puasa Dzulhijjah digabung dengan puasa senin kamis?

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi Puasa - Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah digabung dengan puasa Senin Kamis. 

TRIBUNPADANG.COM - Dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya berpuasa sunnah.

Dalam sebuah hadits disebutkan, 

 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر 

Artinya: "Rasulullah SAW bersabda: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti 10 hari ini." (HR At-Tirmidzi). 

Lalu, bolehkah jika puasa Dzulhijjah tidak berurutan dan tidak penuh sembilan hari?

Dikutip dari Bimas Islam Kementerian Agama, berpuasa di bulan Dzulhijjah tidak sampai 9 hari, melainkan hanya 3 hari misalnya, maka hukumnya boleh dan sah.

Karena hukum puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah adalah sunnah, serta keabsahan satu hari puasa tidak tergantung pada hari sebelum dan sesudahnya.

Baca juga: BACAAN NIAT Puasa Dzulhijjah Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latin

Baca juga: Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Mulai Kapan Puasa Dzulhijjah 2022?

Selain itu, jika kita ingin menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan puasa senin kamis juga diperbolehkan.

Berikut Niat Gabungan Puasa Senin Kamis dan Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ (يَوْمَ الْخَمِيْسِ) وَشَهْرِ ذِيْ الحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini (yaumil khamis) wa syahri Dzilhijjah Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa

Artinya: "Saya niat puasa pada hari Senin atau hari Kamis dan puasa bulan Dzulhijjah, sunah karena Allah Taala."

Dikutip dari Islami.co, Syekh Yasin bin Isa al-Fadani, dalam kitabnya, al-Fawaid al-Janiyah menjelaskan bahwa ada beberapa ibadah yang bisa dilakukan dengan bersamaan dengan menggabungkan niatnya.

Syekh Yasin al-Fadani membagi hal ini menjadi empat bagian:

Pertama, menggabungkan amalan yang berupa ibadah dengan hal yang tidak bernilai ibadah dalam satu kali niat, seperti meniatkan bacaan Al-Quran dalam shalat sebagai ibadah membaca Al-Quran, hal ini diperbolehkan dan tidak membatalkan shalat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved