Heboh Rendang Babi, Ketua LKAAM Fauzi Bahar: Belum Ada Sejarah Orang Minang Bikin Rendang dari Babi

Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat, Fauzi Bahar menentang adanya rendang berbahan daging babi yang diduga dijual via Instagram dan bisa dibeli via platform lainnya.

Mantan Wali Kota Padang ini menyebut bahwa olahan rendang dengan lauk berupa daging babi itu jelas menyinggung perasaan orang Minang.

"Belum ada sejarahnya orang Minang bikin rendang dari babi," tambahnya.

Baca juga: 32 Warga Sumut Keracunan Daging Anjing, Pemilik Sebut Ternaknya Sering Buru Babi dan Galak

Baca juga: Paman Perbudak Siswi SMP, Bangun Pukul 4 Pagi Bersihkan Rumah Siapkan Makan Babi hingga Jaga Kios

Ia mempertanyakan maksud si penjual menjajakan rendang babi yang dapat diakses via berbagai platform media sosial tersebut.

"Apa dia orang Minang atau tidak orang Minang? atau ingin menjelekkan orang Minang?," kata dia.

Dikatakannya, pihaknya akan mengadakan perhitungan dengan pihak penjual untuk menutup warung atau tidak menjual lagi menu tersebut.

"Kita menentang abis, kita akan kumpulkan orang Minang, orang rumah makan Padang untuk menentang itu, harus kita tutup," kata Fauzi Bahar kepada TribunPadang.com, Jumat (10/6/2022).

Ia mengungkapkan, jika warung yang menyediakan menu rendang babi itu tidak segera tutup, maka pihaknya akan mengambil tindak lebih lanjut.

"Segera harus ditutup, kalau tidak kita akan demo," ujar Fauzi.

Ia juga mengajak perantau Minang untuk menentang warung tersebut, karena ia juga wakil Gebu Minang DKI Jakarta.

Diketahui, heboh soal olahan rendang babi viral di media sosial Twitter dengan tagar Minang.

Di dalam perbincangan warganet, terpampang sebuah akun Instagram @babiambo yang menjual berbagai olahan daging babi, termasuk rendang hingga gulai.

Selain itu, netizan lain coba menelusuri via platform media lain, dan ditemukan @babiambo diduga beralamat di Kelapa Gading. (*)