Paman Perbudak Siswi SMP, Bangun Pukul 4 Pagi Bersihkan Rumah Siapkan Makan Babi hingga Jaga Kios

Kegembiraan yang diharapkannya bisa mengenyam pendidikan di Kupang, ibu kota provinsi NTT hanya berlangsung sesaat.

Editor: afrizal
(Kompas.com/ERICSSEN)
Ilustrasi penganiayaan anak-anak. 

TRIBUNPADANG.COM - Harapan MIB alias Ir menikmati indahnya pendidikan di pusat kota tidak seindah bayangan. 

Kegembiraan yang diharapkannya bisa mengenyam pendidikan di Kupang, ibu kota provinsi NTT hanya berlangsung sesaat.

3 Siswa SMA di Kupang Injak Kepala Guru, Alasannya karena Tak Terima Ditegur soal Daftar Hadir

Geger! Ibu Muda di Kupang Tega Habisi Bocah 2 Tahun, Ini Kronologi Lengkap

Setelah itu, selama 3 tahun dirinya justru merasakan pedihnya diperbudak oleh pamannya sendiri. 

Ir yang saat ini sudah berusia 12 tahun justru harus bekerja keras dari pagi hingga malam mengurus pekerjaan yang tak selayaknya dikerjakan oleh remaja usia sekolah sepertinya. 

Nasib nahas dialami MIB alias Ir (12), siswi sebuah SMP negeri di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejak tahun 2016 atau sejak duduk dibangku kelas IV sekolah dasar, Ir mendapat perlakuan kasar dari sang paman, YYS (40).

YYS sendiri merupakan adik dari ibu kandung Ir.

Dinas Pertanian Padang Imbau Warga Tanami Jahe, Lengkuas dan Kunyit di Pekarangan Rumah

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Jelaskan Virus ASF Penyebab Ribuan Babi Mati

YYS dan istri serta tiga anaknya selama ini lebih banyak tinggal di mess SD.

Sedangkan Ir tinggal sendiri di rumah sang paman di RT 010 RW 003, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.

Ditemui sejumlah wartawan di Mapolsek Maulafa, Selasa (10/3/2020) malam, Ir mengaku sejak 2016 lalu, pelaku mengajak dia ke Kota Kupang dan pindah sekolah saat duduk di bangku kelas IV SD.

Baru Kemarin Keracunan Anjing, Kini Giliran 83 Jemaat Gereja di Sumut Keracunan Daging Babi

32 Warga Sumut Keracunan Daging Anjing, Pemilik Sebut Ternaknya Sering Buru Babi dan Galak

Awalnya, Ir senang karena mengenyam pendidikan di ibu kota Provinsi NTT.

Namun, kegembiraan itu hanya berlangsung sementara.

Diperlakukan Kasar

Setiap hari, Ir mendapat perlakuan kasar dari sang paman.

Ir malah dijadikan budak di rumah pamannya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved