Kota Pariaman

DPPP Pariaman Butuh Anggaran Sebesar Rp 100 Juta, Antisipasi Penyebaran terhadap 2.696 Populasi Sapi

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman butuh anggaran sekitar Rp 100 juta untuk antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
istimewa/Dok. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota.
Ilustrasi: Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), sejumlah Pasar ternak di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terpaksa harus ditutup. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman butuh anggaran sekitar Rp 100 juta untuk antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Marini Jamal mengemukakan bahwa anggaran tersebut disesuaikan dengan populasi ternak yang ada di Kota Pariaman.

"Kalau saat ini kami hanya mampu memberikan sekali vitamin pada saat ada ternak yang terjangkit PMK," kata Marini Jamal, Selasa (7/6/2022).

Pemberian vitamin ini dibatasi mengingat stoknya yang tidak banyak, sehingga Rini (sapaan akrabnya) harus mennyetok juga untuk jumlah populasi ternak lainnya yang ada di Pariaman.

Diketahui melalui data DPPP Pariaman hingga tahun 2021 tercatat ada 2.696 ekor sapi di Kota Pariaman.

Baca juga: Utamakan Daya Tahan, Kebersihan Ternak, Kandang & Peternak, DPPP Pariaman Tingkatkan Kesembuhan PMK

Sapi itu masing-masing tersebar di Kecamatan Pariaman Timur 529 ekor, Pariaman Tengah 253 ekor, Pariaman Utara 939 ekor dan Pariaman Selatan 975bekor.

"Pemberian vitamin ini kami batasi mengingat populasi ternak jenis sapi di Kota Pariaman ada sebanyak 2.696 ekor," sebutnya.

Pertimbangan itu yang kerap membuat pihaknya tidak bisa memberikan vitamin lebih, meski ia tidak berharap penyebaran PMK sampai ribuan jumlahnya.

"Kalau untuk antisipasi seharusnya kami punya persediaan obat untuk 2.696 ekor itu, tapi kenyataannya tidak demikian," sebutnya.

Ia berujar bahwa anggaran untuk PMK bisa dibilang tidak ada, hanya saja pihaknya melakukan recofusing anggaran lain untuk penanganan ini.

"Untuk populasi sebanyak itu lebih kurang kami butuh anggaran Rp 100 juta, agar persediaan obat sesuai jumlah populasi," tuturnya.

Rini juga menambahkan bahwa populasi kerbau di Kota Pariaman hingga 2021 berjumlah 499 ekor yang tersebar di empat kecamatan.

Ternak yang Terjangkit PMK di Kota Pariaman

Dilansir TribunPadang.com, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DPPP) Kota Pariaman utamakan Daya tahan ternak dan kebersihan kandang untuk meminimalisir penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Buktinya angka ternak terjangkit PMK di Kota Pariaman tersisa 17 ekor, Senin (6/6/2022).  Pengurangan angka ternak positif ini terjadi setelah ada 59nekor ternak sembuh di Kota Pariaman.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved