Kisah Gubernur Mahyeldi saat Berangkat Haji Tahun 2002, Sempat Tinggalkan Surat Wasiat ke Istri

Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menceritakan kisah dan pengalamannya saat berangkat haji tahun 2022 silam

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Gubernur Provinsi Sumatera Barat Mahyeldi saat diwawancarai wartawan 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menceritakan kisah dan pengalamannya saat berangkat haji tahun 2022 silam.

Ia menceritakan kisahnya dihadapan ratusan calon jemaah haji (CJH) Kloter I asal Kota Padang yang dijadwalkan berangkat hari ini, Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Sebut Selama Ini Jemaah Sumbar Terkenal Tertib, Pesankan Jaga Semangat Persatuan

Baca juga: Hari Ini, Kloter Pertama Jemaah Haji Embarkasi Padang Berangkat ke Tanah Suci Madinah

Dikatakannya, ia sempat meninggalkan surat wasiat kepada sang istri sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Tahun 2002 lalu, saat saya berangkat haji, saya meninggalkan surat wasiat ke istri," kata Mahyeldi saat memberikan kata sambutan saat pelepasan keberangkatan CJH.

Dijelaskannya, surat wasiat yang ia tinggalkan itu hanya boleh dibuka sang istri jika Mahyeldi tak pulang lagi ke Tanah Air.

Baca juga: Populer Sumbar: Putus Penyebaran PMK, Embarkasi Padang Berangkatkan 8 Kloter Calon Jemaah Haji

Baca juga: Populer Padang: Sesosok Mayat Ditemukan di Aliran Sungai Irigasi, Mendaftar Haji saat Masih 48 Tahun

Sementara, jika ia pulang ke kampung halaman dengan selamat, ia sendiri yang membuka surat yang ia tulis tersebut.

Adapun kata dia, saat pulang ke Tanah Air saat itu ia pulang dengan selamat, sehat walafiat dan Mahyeldi sendiri yang membuka surat wasiat yang ia tulis.

Kisah Mahyeldi itu dijelaskannya sebagai bentuk persiapan dalam pelaksanaan ibadah haji.

Baca juga: Calon Jemaah Haji Termuda Asal Padang Berusia 26 Tahun, Ada 503 CJH Berangkat Tahun Ini

Mahyeldi menjelaskan kepada CJH, bahwa segalanya mesti dipersiapkan, baik itu menjelang keberangkatan, saat melaksanakan ibadah haji maupun keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkan.

"Artinya memang dipersiapkan, begitu juga yang ditinggalkan-pun (keluarga, sanak saudara) kita serahkan kepada Allah, dan kita-pun menuju Tanah Suci untuk menggapai keridhoan Allah," kata dia.

Kepada CJH, Mahyeldi menjelaskan, jika semua persiapan sudah matang, jemaah dapat beribadah dengan baik, dan Insya Allah menjadi haji yang mabrur.

Baca juga: Bukittinggi Kirim 113 Calon Jamaah Haji, Terbang ke Makkah Mulai Minggu 

Selain dilepas oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi, pelepasan CJH Kloter I juga dihadiri oleh staf Kemenag RI, dua orang Legislator DPR RI Asli Chaidir, Lisda Hendra Joni, Kanwil Kemenag Sumbar Helmi, Ketua LKKAM Fauzi Bahar, hingga Wali Kota Padang Hendri Septa.

Setelah seremonial pelepasan, satu persatu CJH menumpangi bus yang telah disediakan, dan kemudian bertolak ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekira pukul 11.00 WIB.

Dijadwalkan, rombongan CJH akan terbang dari BIM pada pukul 12.50 WIB menuju Madinah. (*)

 
 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved