TIPS Sehat: Kurangi Asupan Protein, Simak Hasil Penelitian: Bisa Cegah Obesitas

Temuan studi peneliti di Pennington Biomedical Research Center menemukan pengurangan protein dalam makanan dapat memperpanjang umur, benarkah?

Penulis: Nika Afrilia | Editor: Emil Mahmud
Sajian Sedap
Ilustrasi: Mapo Tofu Daging, berkadar protein 

TRIBUNPADANG.COM - Protein termasuk zat gizi makro yang penting bagi tubuh.

Protein berperan dalam proses pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan tubuh.

Untuk itu tubuh kita memerlukan asupan ini setiap harinya.

Jika asupan protein kurang, seseorang bisa mengalami malnutrisi akibat kekurangan protein.

Lalu benarkah pengurangan protein dapat memperpanjang umur?

Mengutip dari Kompas.com, temuan studi terbaru yang dikerjakan peneliti di Pennington Biomedical Research Center baru-baru ini menemukan, pengurangan protein dalam makanan memberikan hasil positif dan memperpanjang umur.

Efek pengurangan protein terhadap hasil kesehatan yang positif dan umur panjang ini dipengaruhi oleh hormon metabolik yang diturunkan dari organ hati, yaitu Fibroblast Growth Factor 21 (FGF21).

Banyak studi terdahulu yang menunjukkan, diet rendah protein dapat memperbaiki kondisi kesehatan, selama asupan protein tidak terlalu rendah.

Sebaliknya, diet tinggi protein dikaitkan dengan peningkatan kematian pada kelompok usia tertentu.

Beberapa tahun lalu, ahli di Neurosignaling Laboratory di Pennington Biomedical Research Center menemukan, hormon metabolik FGF21 adalah sinyal kunci yang menghubungkan tubuh ke otak selama pembatasan protein.

Tanpa sinyal ini, tikus muda gagal mengubah perilaku makan atau metabolisme ketika diberi diet rendah protein.

"Data kami menunjukkan FGF21 memengaruhi otak, dan tanpa sinyal ini tikus tidak menyadari jika hewan itu sedang makan makanan rendah protein." Demikian penuturan Christopher Morrison, PhD, profesor dan direktur di Neurosignaling Laboratory.

Studi yang dipimpin oleh peneliti pascadoktoral Cristal M. Hill, PhD ini membuktikan, diet rendah protein menghasilkan efek metabolisme yang menguntungkan pada tikus senior.

Seperti meningkatkan kesehatan metabolisme, mengurangi kelemahan, dan memperpanjang umur.

Efek ini juga terlihat ketika asupan protein pada tikus di usia paruh baya dikurangi, sehingga mencegah tikus itu mengalami obesitas.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved