Kabupaten Sijunjung
Puluhan Petani Sawit Sijunjung Audiensi dengan Pemkab, Keluhkan Anjloknya Harga TBS
Audiensi dilaksanakan di Balairung Lansek Manih, Kantor Bupati Sijunjung, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumbar
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG- Puluhan orang yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) DPD Sijunjung, melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung, terkait anjloknya harga kelapa sawit.
Audiensi dilaksanakan di Balairung Lansek Manih, Kantor Bupati Sijunjung, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (17/5/2022).
Sekretaris Apkasindo DPD Sijunjung, Epi Black menyebut harga Tandan Buah Segar (TBS) yang diambil dari Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) saat ini sangat tidak sesuai dengan harga yang sudah disepakati bersama pihak provinsi.
"Pihak perusahaan menurunkan harga TBS secara sepihak, di mana harga TBS di perusahaan bisa mencapai 70 persen di bawah harga yang sudah ditetapkan," ungkapnya kepada TribunPadang.com.
Pabrik Kelapa Sawit, lanjutnya menetapkan harga TBS saat ini antara seharga Rp 1.650 per kilogram (kg) hingga Rp 1.800 per kg.
Sementara harga yang sudah ditetapkan Rp 4.060 per kg.
Baca juga: Update Bus ALS Hangus Terbakar di Sijunjung Sumbar: Penumpang Bakal Terima Ganti Rugi
Baca juga: Wali Nagari dan Tokoh Masyarakat Kamang Baru Minta, Perusahaan Kelapa Sawit Pasang Harga Wajar
Dikatakannya, aksi demo para petani sawit tersebut hari ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
"Selain itu, banyaknya PKS di daerah luar Sumbar yang sudah tutup, sehingga banyak TBS dari luar daerah yang masuk ke sini," ujar Epi Black.
Kata Epi, pihaknya meminta kepada Pemkab Sijunjung untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat agar kebijakan yang melarang ekspor CPO ke luar negeri dicabut.
"Dilarangnya ekspor CPO mengakibatkan tangki penampungan di PKS menjadi menumpuk, sehingga TBS tidak lagi bisa diolah sehingga menyebabkan petani rugi karena mengantri dan membuat sawit menjadi busuk," tuturnya.
Selain itu, dengan keadaan saat ini, pihaknya meminta kepada Pemkab Sijunjung untuk menyampaikan kepada PKS di Sijunjung agar memprioritaskan TBS asli dari Sijunjung.
Menanggapi hal tersebut, Pemkab Sijunjung yang diwakili Wakil Bupati Iraddatillah menyebut akan menyampaikan tuntutan tersebut melalui surat resmi kepada pemerintah pusat.
Sementara, anggota DPRD Sijunjung yang turut hadir dalam audiensi tersebut, turun langsung ke sejumlah PKS untuk menyampaikan aspirasi petani sawit, untuk memprioritaskan TBS sari Kabupaten Sijunjung.
Terpantau, audiensi berjalan kondusif dengan pengamanan dari pihak Polres Sijunjung, Kodim 0310/SSD dan Satpol PP Sijunjung. (*)