Asa Pedagang Sala Kembali Mencuat, Pasca Objek Wisata di Pariaman Kembali Dibuka saat Libur Lebaran

Sejumlah pedagang Sala di kawasan Pantai Gandoriah Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat merasa bersyukur, karena pada libur lebaran tahun 2022 ini

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Seorang pedagang jajanan Sala di Pantai Gandoriah Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Netrawati (48) saat menyiapkan dagangannya, Selasa (3/5/2022) 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Sejumlah pedagang Sala di kawasan Pantai Gandoriah Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat merasa bersyukur, karena pada libur lebaran tahun 2022 ini pemerintah secara resmi mengizinkan aktivitas liburan di objek wisata.

Pedagang bisa bernapas lega atas dibukanya objek wisata, lantaran dua kali lebaran sebelumnya Pantai Gandoriah relatif sepi.

Baca juga: Daftar Harga Sala di Pantai Gandoriah Pariaman, Bisa Pilih Sala Udang, Kepiting hingga Ikan Baledang

Baca juga: Mampir ke Sentra Sala di Pantai Gandoriah saat ke Pariaman, Nikmati Sala Bulek hingga Sala Kapitiang

Diketahui, situasi Pandemi Covid-19 pada dua tahun sebelumnya menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun kali ini, asa pedagang kembali mencuat, harapannya objek wisata di Pariaman khususnya di Gandoriah bakal ramai dikunjungi wisatawan.

Seorang pedagang Sala, Netrawati (48) menuturkan, hari libur merupakan harapan akan larisnya dagangan yang dijual, apalagi pada masa cuti panjang hari lebaran ini.

Baca juga: Pasar Pabukoan Tanjung Padang Panjang Punya Beragam Menu, Sala Lauak Lotek hingga Minuman Segar

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Batak Sai Anju Ma Au, Molo Adong Na Sala

"Libur lebaran ini momennya pedagang mengais rejeki lebih, karena liburnya berhari-hari. Apalagi Pantai Gandoriah masih dinikmati wisatawan, baik lokal maupun di luar Sumbar," ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/5/2022).

Senada dengan Netrawati, pedagang sala lainnya Nita Arpika (29) juga menyatakan hal yang sama.

Barangkali, kata dia, momentum lebaran baginya dan keluarga ialah tetap berdagang di hari raya.

Baca juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Beda Sala Lauak dengan Sala Bulek Meski Sama-sama Jajanan Khas Pariaman

Baca juga: Pedagang Sala Lauak di Pasar Nanggalo Kota Padang Laris Manis, Raup Omzet Rp 600 Ribu Sehari

Sedangkan, untuk menyambut tamu atau keluarga waktunya ialah malam hari atau setelah kedainya tutup.

Keluarga atau sanak famili, kata dia, tentu sudah paham dengan hal tersebut.

"Usai Salat Id kemarin, kami hanya sebentar saja di rumah, kemudian langsung buka kedai," kata Nita. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved