Berita Populer Sumbar

Populer Sumbar: Hotline Layanan Mudik 24 Jam, Calon Jemaah Haji Diperkirakan Hanya Lima Kloter

Berita populer Sumbar: Sambut lonjakan pemudik Pemprov Sumbar siapkan hotline layanan 24 Jam, calon jemaah haji sumbar diperkirakan hanya lima kloter

Editor: Rizka Desri Yusfita
Google.com
Ilustrasi Ibadah Haji -Berita populer Sumbar: Sambut lonjakan pemudik Pemprov Sumbar siapkan hotline layanan 24 Jam, calon jemaah haji sumbar diperkirakan hanya lima kloter 

TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Sumbar yang tayang di TribunPadang.com selama 24 jam terakhir.

Ada berita tentang sambut lonjakan pemudik Pemprov Sumbar siapkan hotline layanan 24 Jam.

Kemudian dapat kuota haji 2.093 orang, calon jemaah haji Sumbar diperkirakan hanya lima kloter.

Berikut berita selengkapnya:

1. Sambut Lonjakan Pemudik Pemprov Sumbar Siapkan Hotline Layanan 24 Jam, Bisa WA ke 08116677111

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) bersiap menyambut lonjakan pemudik pada libur lebaran 2022.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan kesiapan itu diawali dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Sumbar nomor 13/ED/GSB-2022 pada 20 April lalu.

"Suasana penyambutan dan antisipasi lonjakan pemudik sudah berjalan efektif di berbagai daerah di Sumatera Barat," kata Mahyeldi.

Baca juga: Puncak Arus Mudik di Kota Bukittinggi Diprediksi Terjadi 28-29 April, Cek Jalur Alternatif

Baca juga: CATAT Jalur Alternatif di Bukittinggi agar Terhindar Kemacetan saat Mudik dan Libur Lebaran

Ia mengungkapkan, jalan-jalan sudah ditertibkan dari peminta sumbangan, tampak pula pos-pos pemantau lalu lintas.

Selain itu layanan kesehatan pada titik-titik strategis arus mudik juga sudah disiapkan, dilengkapi dengan QR code panduan selama perjalan mudik lebaran.

Di samping itu, untuk memenuhi kebutuhan informasi seputar mudik, Pemprov Sumbar bekerjasama dengan Telkomsel juga menyiapkan SMS gateway.

Gunanya untuk membagikan informasi penting yang diperlukan kepada siapa saja yang memasuki Sumbar, baik diperbatasan ataupun di bandara.

Begitu juga dengan hotline layanan pengaduan 24 jam di nomor whatsapp 08116677111 dan pusat informasi yang dapat diakses secara online juga telah efektif beroperasi.

Baca juga: Sambut Perantau saat Libur Mudik Lebaran, Objek Wisata Jam Gadang Bukittinggi, tak Dikenakan Tarif

Baca juga: 20 Tahun Merantau & Selalu Pilih Jalur Darat saat Mudik, Perantau Asal Sumbar Ini Punya Tips Aman

Tak hanya di sektor perhubungan, keamanan, kesehatan dan kebersihan yang berkaitan erat dengan aktivitas mudik lebaran, pemerintah juga menyambut kedatangan pemudik dengan semarak kebudayaan dan atraksi pariwisata yang menarik di berbagai daerah. 

Pengelola destinasi dan objek wisata juga diminta melakukan persiapan menyambut kunjungan pemudik, terutama dalam hal kebersihan dan keamanan. 

Pemerintah ingin memastikan tiap titik yang dikunjungi bersih, tertib, bebas dari pemalak, juga mengikuti protokol kesehatan. 

Selain itu, untuk kenyamanan kunjungan, pemilik usaha kuliner juga diwajibkan mencantumkan daftar harga.

Mahyeldi menyatakan persiapan jelang idul fitri tahun ini sengaja dirancang agar pulang kampungnya perantau setelah hampir dua tahun terhalang Covid-19, menjadi lebih berkesan. 

Oleh karena itu dari jauh-jauh hari, banyak hal sudah dipersiapkan, mengutamakan ketertiban dan kenyamanan selama menempuh arus musik dan balik, maupun ketika berada di kampung halaman. 

Untuk itu gubernur menginstruksikan kepada bupati dan wali kota agar melarang adanya warga yang minta sumbangan dalam bentuk apapun di jalanan.

"Sudah dua tahun banyak dari saudara-saudara kita ini tidak pulang kampung karena pandemi."

"Sekarang situasi sudah jauh lebih baik, perkiraan 1,8 juta perantau akan mudik ke Sumatera Barat."

"Untuk itu perlu kita sambut kedatangan saudara-saudara kita ini."

"Kita berikan kenyamanan di jalan kepada perantau dengan tidak dibolehkannya aktivitas minta sumbangan di jalan raya dengan dalih apapun."

"Minta sumbangan itu di samping melanggar UU Lalu Lintas, juga berisiko menimbulkan kemacetan dan bahkan rawan menimbulkan kecelakaan," sebut Mahyeldi.

Selain itu, Mahyeld melanjutkan, mudik lebaran tahun ini sekaligus menjadi momentum kebangkitan ekonomi, utamanya di sektor UMKM dan pariwisata. 

Oleh sebab itu perlu dijaga, jika perantau merasa senang dan nyaman, mereka akan menghabiskan waktu yang lebih lama di Sumbar untuk jalan-jalan dan belanja.

"Hal tersebut diharapkan dapat menjadi penggerak bagi roda ekonomi masyarakat," lanjutnya.

Sementara itu menjelang libur lebaran, Wakil Gubernur, Audy Joinaldy juga mengimbau agar pemudik memastikan rumah yang ditinggal selama mudik dalam kondisi aman, untuk mencegah musibah kebakaran yang kerap terjadi di musim mudik lebaran.

"Selamat mudik, pastikan rumah yang ditinggal dalam kondisi aman."

"Sampai hari ini Alhamdulillah belum terdeteksi kemacetan di Sumbar, oleh karena itu tetap patuhi aturan lalu lintas sepanjang perjalanan, agar tidak ada macet, apalagi kecelakaan," pungkas Wagub mengingatkan. 

Baca juga: Kuota Haji 2022, Sumbar Dapat Jatah 2.093 Jemaah, Berkurang dari Tahun-tahun Sebelum Pandemi

2. Dapat Kuota Haji 2.093 Orang, Calon Jemaah Haji Sumbar Diperkirakan hanya Lima Kloter

Kuota haji tahun 2022 untuk Sumatera Barat dipastikan sebanyak 2.093 orang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumbar, Joben, kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).

Total kuota provinsi tersebut, kata dia, sudah memenuhi persentase nasional dan lokal.

"Kuota nasional kan 46 persen, begitu juga di provinsi, total kuota kita 2.093 orang itu sudah dibagi menjadi 46 persen," kata Joben.

Jika dibagi berdasarkan kloter, maka tahun ini hanya ada lima kloter lebih.

Baca juga: 145 Calon Jemaah Haji di Kabupaten Agam Terancam Gagal Berangkat, Umur di Atas 65 Tahun

Baca juga: Pendaftar Calon Jamaah Haji Menurun di Sijunjung Tahun 2021, Efek Covid-19 dan Lamanya Masa Tunggu

Biasanya, Sumbar memiliki sekirar 12 kloter keberangkatan jemaah haji setiap tahunnya.

Ia menyampaikan bahwa jemaah yang dijadwalkan berangkat ke Mekkah ialah jemaah reguler.

"Porsi untuk kabupaten kota berdasarkan nomor urut kursi yang terendah," ujar dia.

Lalu, katanya, kuota itu hitungan untuk provinsi Sumbar. 

Diberitakan sebelumnya, kuota jemaah haji Sumatera Barat (Sumbar) tahun ini berjumlah 2.093 jemaah.

Menurut Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sumbar, Joben, jumlah ini sudah sesuai dengan surat Dirjen PHU Kemenag RI tentang verifikasi Jemaah Haji Reguler tahun 1443H/2022M.

Jumlah ini kurang lebih 35 persen dari jumlah kuota Jemaah haji Sumatera Barat pada tahun-tahun sebelum masa pandemi yang berjumlah lebih kurang 7.000 lebih.

"Namun semua ini sudah ketetapan dari pemerintah Arab Saudi," ungkap Joben didampingi Uswatman Sub Koordinator Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler, Senin (25/2024) 

Joben menambahkan, dengan telah ditetapkannya jumlah kuota jemaah haji maka Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat sudah bisa melakukan verifikasi kesiapan keberangkatan jemaah haji lunas tahun 1441H/2020M termasuk jemaah haji yang mengambil uang pelunasan Bipih.

Dikatakan Joben, Jemaah haji yang akan diberangkatkan ini sudah masuk dalam alokasi kuota haji tahun 1443H/2022M berdasarkan nomor urut porsi pada masing-masing kabupaten kota.

Sementara untuk usia Jemaah haji yang dibolehkan menyelenggarakan ibadah haji, pemerintah Arab Saudi juga sudah menetapkan dibawah 65 tahun.

"Usia minimal, 18 tahun per 4 Juni 2022. Sementara untuk usia dibawah 65 tahun dengan batasan kelahiran 8 Juli 1957," ulas Joben dalam keterangan tertulis yang diterima.

Kemudian ketentuan lain lanjut Joben, Jemaah yang berangkat belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah dengan batas paling singkat 10 (sepuluh) tahun sejak menunaikan ibadah haji terakhir.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatra Barat,  Helmi sangat bersyukur dan mengucapkan selamat atas diizinkannya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

“Ini sebuah anugerah luar biasa bagi Jemaah haji Indonesia dan Sumatera Barat khususnya karena Pemerintah Arab Saudi telah membuka peluang bagi umat Islam untuk menyelenggarakan ibadah haji. Apalagi sudah dua tahun pelaksanaan ibadah haji tertunda karena pandemi covid 19,” ungkap Kakanwil.

Kemudian bagi Jemaah haji haji yang belum bisa berangkat Kakanwil berharap untuk tetap bersabar, karena Arab Saudi masih membatasi jumlah dan usia Jemaah yang dibolehkan untuk berangkat haji.

“Kita harus ikuti semua ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia,” pesannya.

“Kita berharap tahun depan, kuota Jemaah haji Indonesia kembali normal dan batas usia tidak lagi dibawah 65 tahun. Mudah-mudahan pemerintah lebih memprioritaskan Jemaah lansia yang sudah menuggu lama,” harap Kakanwil.

Saat ini,  Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat sedang melakukan persiapan dan proses penyelenggaraan ibadah haji mulai dari pengumpulan paspor dan persiapan lainnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved