Banjir di Sijunjung
Tertahan akibat Akses Jalan Putus di Nagari Aia Amo, Warga: Tiga Jam Menunggu, Air tak Kunjung Surut
Puluhan warga masih tertahan akibat akses jalan putus di Nagari Aia Amo, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG- Jelang berbuka puasa, puluhan warga masih tertahan akibat akses jalan putus di Nagari Aia Amo, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).
Akses jalan terputus akibat banjir yang melanda kawasan tersebut, Senin (18/4/2022).
Diketahui, jalan yang menghubungkan Jorong Banjar Tengah dengan Jorong Lubuk Kapiek itu, terputus akibat luapan air Sungai Batang Kariang yang berada di dekat jalan tersebut.
"Sudah lebih tiga jam menunggu di sini, tetapi air juga tidak kunjung surut," ungkap seorang warga bernama Beny (35), kepada TribunPadang.com, saat menunggu air surut di tepian air banjir tersebut.
Baca juga: Banjir di Kecamatan Kamang Baru Sijunjung Rendam Dua Nagari, Ada Tujuh Jorong Terdampak
Baca juga: Air Sungai Batang Kariang Meluap, Akses Jalan di Nagari Aia Amo Kamang Baru Sijunjung Terputus
Baca juga: Banjir di Sijunjung dan Kamang Baru, Air Meluap ke Rumah Warga, Ketinggian Capai 1 Meter
Pantauan TribunPadang.com, sekitar pukul 18.00 WIB, banjir yang memutus akses jalan tersebut tidak kunjung surut dan masih setinggi pinggang orang dewasa.
Karena waktu berbuka hampir masuk, banyak warga memilih kembali ke tempat asal dan harus mengurungkan niatnya untuk melintasi jalan tersebut.
Selain itu, ada juga warga yang nekat menyeberangi banjir dan harus berjibaku dengan arus air yang cukup deras.
Baca juga: Breaking News: Banjir Rendam Kecamatan Kamang Baru Sijunjung, Camat: Ratusan Rumah Terendam
Baca juga: Hujan Sejak Malam, Akibatkan Banjir di Kamang Baru Sijunjung, Ketinggian Air Capai Satu Meter
Seorang warga lainnya yang menunggu air surut, Ilmasrianto (31) menyebut air sungai mulai meluap dan menutupi akses jalan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Sebelumnya, pada saat hujan turun kemarin, jalan masih bisa dilalui, tetapi jelang siang hari tadi air sungai meluap ke jalan, sehingga tidak bisa dilewati," ungkapnya.
Menurutnya, meluapnya air sungai tersebut, dikarenakan debit air yang tinggi akibat banjir kiriman yang berasal dari daerah hulu.
"Hal ini sudah sering terjadi, jika banjir di daerah hulu, maka di sini juga akan banjir," ujar Ilmasrianto. (*)