Harimau di Solok

Polisi Sebut Harimau Tertangkap Kamera Trap, Tak Berjauhan dari Posisi, Sapi yang Ditemukan Mati

Kapolsek X Koto Diatas, AKP Poniman, memastikan satwa yang menerkam ternak sapi milik warga adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.POLSEK X KOTO DIATAS
Para Petugas BKSDA Sumbar di lokasi konflik satwa liar jenis Harimau Sumatera, baru-baru ini. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Kapolsek X Koto Diatas, AKP Poniman, memastikan satwa yang menerkam ternak sapi milik warga adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Sebelumnya, terkaman Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) sasarannya Sapi milik warga bernama Maralis panggilan Mak Itam (53) warga Jorong Binasi, Nagari Kuncir, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

"Sapi ini ditemukan mati dengan kondisi mati pada Kamis (7/4/2022) Subuh. Ekornya ada bekas gigitan binatang buas dan pada bagian leher bekas cakaran," kata AKP Poniman, Jumat (8/4/2022).

Ia mengatakan, petugas BKSDA Sumbar langsung melakukan pengecekan ke lokasi dan memasang kamera trap untuk memastikan satwa liar apa yang menerkam sapi milik warga.

Hasil dari pengecekan ditemukan sapi sudah dalam kondisi mati dan sempat diseret sekitar 10 meter dari lokasi diikat oleh pemiliknya.

"Setelah itu, ditinggalkan saja sapi yang sudah mati itu. Pada sore hari sapi milik warga ini dikuburkan pada lokasi kejadian," kata AKP Poniman.

Setelah pemasangan kamera trap, pada Jumat (8/4/2022) sekitar pukul 10.00 WIB dilakukan pengecekan bersama dengan petugas BKSDA Sumbar.

"Sekitar pukul 10.00 WIB, kita lakukam pengecekan bersama-sama dan hasilnya menunjukkan itu adalah harimau. Badannya sangat besar," katanya.

Senada, Bhabinkamtibmas Nagari Kuncir, Aipda Fery Yuhendra, mengatakan bahwa hasil dari kamera trap sudah ada dan memang harimau sumatera.

"Kalau hasilnya tadi ada saya melihat, memang asa tertangkap kamera seekor harimau," kata Aipda Fery Yuhendra.

Para Petugas BKSDA Sumbar di lokasi konflik satwa liar jenis harimau sumatera.
Para Petugas BKSDA Sumbar di lokasi konflik satwa liar jenis harimau sumatera. (ISTIMEWA/DOK.POLSEK X KOTO DIATAS)

Baca juga: Keindahan Wisata Pemandian Lubuk Perahu Batu Busuk, Miliki Keunikan Air Warna Biru Menawan

Terluka Cakar di Pinggul Sapi

Dilansir TribunPadang.com, Kondisi sapi petani yang diterkam harimah digigit pada bagian belakang dekat ekornya di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Sapi milik warga tersebut mati akibat luka yang dialaminya, dan petugas BKSDA Sumbar sudah berada di lokasi untuk melakukan penanganan.

Kapolsek X Koto Diatas AKP Poniman, mengatakan peristiwa ini terjadi tepatnya di Lurah Cik Karau, Nagari Kuncir, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar.

Kata dia, peristiwa ini baru diketahui pada Kamis (7/4/2022) sekitar pukul 06.30 WIB dan kondisi sapinya sudah mati.

"Pinggul sapi itu seperti terkena pisau silet, karena cakarannya dan gigitan," kata AKP Poniman, Jumat (8/4/2022).

Ia menjelaskan, sapi ini sempat ditarik oleh diduga Harimau Sumatera sejauh 10 meter dari titik lokasi awal.

"Jadi, sapi ini sempat diseret oleh satwa itu sejauh 10 meter di dalam semak-semak hutan," kata AKP Poniman.

AKP Poniman menjelaskan bahwa lokasi konflik satwa liar ini terjadi sudah di ladang masyarakat yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pemukiman masyarakat.

"Setelah ada dimakan sedikit pada bagian belakang sapi. Lalu ditinggal begitu saja sapi yang sudah mati tadi," katanya.

Pada hari Kamis (7/4/2022) langsung datang petugas BKSDA Sumbar melakukan pengecekan dan pada sore hari bangkai sapi akhirnya dikuburkan.

Baca juga: Sapi Warga Kenagarian Kuncir Kabupaten Solok Diduga Diserang Harimau

Warga Harimaii
Pihak kepolisian dari Polsek X Koto Diatas berada di lokasi sapi warga diterkam harimau, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Update Harimau di Solok Terkam Sapi Milik Warga, Polisi: Terluka Cakar di Pinggul, Lalu Diseret

Senada, Aipda Fery Yuhendra selaku Bhabinkamtibmas Nagari Kuncir, mengatakan sapi milik warga ini digigit pada bagian pinggulnya.

"Terlihat luka cakar pada bagian pinggul dan hanya bagian itu saja. Sedangkan untuk bagian tubuh lainnya tidak ada," kata Aipda Fery Yuhendra.

Aipda Fery Yuhendra, juga mengatakan bahwasanya sapi milik waega ini ditarik sejauh 10 sampai 15 meter dari awal lokasi digigit.

"Kejadian ini lokasinya di ladang masyarakat sekitar. Namun, sapi ini tidak dikandangkan, hanya tidur di ladang masyarakat saja berkelompok," kata dia.

Ia menjelaskan, sekumpulan sapo hanya diikat pada sebuah pohon pada sore hari dan pada pagi hari akan datang pemilik sapi untuk mengembalakannya.

"Untuk kawasan Nagari Kuncir ini sebagian sapi dimasukkan ke dalam kandang dan sebagian lainnya tidur di ladang masyarakat," katanya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved