Ramadhan 2022

Ngabuburit di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Lihat Apa Saja yang Bisa Ditemukan

Para pengunjung yang datang, nantinya akan dipandu oleh seorang edukator yang akan menjelaskan seisi rumah kelahiran Bung Hatta tersebut.

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
TribunPadang.com/FuadiZikri
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi. 

"Yang masih asli tinggal di sini adalah sumurnya, sampai sekarang nasih ada," imbuhnya.

Lebih rinci Yossy menjelaskan, di museum ini terdapat foto-foto Bung Hatta dari masa ia kecil yang masih sekolah hingga ia menjadi Wakil Presiden mendampingi Soekarno.

"Di sini juga ada foto keluarga Bung Hatta, mulai dari ibu, paman, dan anak istrinya," tambah Yossy.

Kemudian, dia melanjutkan, selayaknya rumah pada umumnya, rumah ini terdapat beberapa kamar.

Selain kamar Bung Hatta, di sini terdapat dua kamar pamannya, yaitu Haji Idris dan Saleh St. Sinaro.

"Di sini juga ada kamar kakek dan neneknya," ucap Yossy.

Gratis

Bagi Tribunners yang ingin berkunjung, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Museum ini tidak memungut uang registrasi terhadap pengunjungnya yang datang. Bahkan setiap pengunjung bakal mendapatkan cinderamata menarik dari museum.

Salah seorang pengunjung asal Jakarta, FY Rahmat mengaku terkesan dengan Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta yang hingga kini masih terjaga dengan baik.

Ia yang haru saja menamatkan studi sarjananya itu juga takjub dengan komponen di dalam rumah yamg juga masih terjaga dan asri.

"Memang serasa masih berada pada jaman dahulu, tempo dulu," katanya kepada TribunPadang sembari melihat-lihat foto dan lukisan Bung Hatta.

Ia yang mengaku pengagum H Agus Salim itu memperoleh cukup banyak pengetahuan tentang Bung Hatta dari museum ini, mulai dari riwayat hidupnya hingga silsilah keluarga.

"Di sini saya juga bisa melihat bahwasanya Bung Hatta ini adalah orang terkemuka di Minangkabau, orang berpendidikan dan disiplin tinggi," tuturnya.

Rahmat berharap museum ini terus terawat sampai kapan oun sehingga dapat menjadi ruang pendidikan bagi siapapun yang berkunjung. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved