Solar Langka di Sumbar

Hasil Rapat soal Kelangkaan Solar di Sumbar, Gubernur Minta Pertamina Penuhi Kebutuhan BBM Subsidi 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mengklaim  telah melakukan langkah-langkah antisipasi terkait permasalahan kelangkaan solar di Sumbar.

Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Antrean pengisian bahan bakar minyak jenis bio solar di SPBU Jalan By Pass, Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar, Kamis (24/3/2022) 

Dimana Polda juga telah menurunkan aparatnya bersama Dinas ESDM, Disperindag serta Pertamina untuk memantau situasi di lapangan, dan siap untuk melakukan penindakan apabila masih terjadi penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Sesuai permintaan Wakil Gubernur Audy Joinaldy juga, pada rapat di awal Januari lalu, Kami Polda Sumbar siap melakukan penindakan bagi oknum-oknum yang menyalahgunakan pengisian BBM," kata Kombes Adib.

"Sesuai dengan UU Migas nomor 22 tahun 2001 ancaman hukuman enam tahun pidana dan denda maksimal 60 miliar rupiah," tegasnya lagi.

Pertamina Siap Penuhi Kebutuhan BBM di Sumbar

Selain itu Area Manager Pertamina Sumbar, I Made Wira Pramarta mengatakan, Pertamina wilayah Sumbar siap untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat sebagaiman permintaan Pemprov Sumbar.

Meskipun Pertamina berisiko mendapat teguran dari BPH Migas, karena menyalurkan JBT bio solar melebihi kuota yang ditetapkan.

Sementara untuk jangka panjang ia menyampaikan hal yang senada dengan apa yang akan dilakukan Pemprov Sumbar.

"Langkah jangka panjang kami menukar informasi dalam bentuk kerjasama integrasi data pelanggan BBM."

"Nanti bisa diakses di masing-masing SPBU untuk memudahkan pengawasan dan menutup terjadinya lansir oleh oknum."

"Kami juga akan berupaya menghadirkan kebijakan IT dari pusat, mudah-mudahan Sumbar bisa dijadikan pilot project untuk digitalisasi pengawasan distribusi di Indonesia," ujarnya.

Dukungan untuk upaya stabilisasi distribusi BBM juga disampaikan Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas, Ridwan Hosen.

Ia mengatakan pengusaha mendukung upaya dan siap bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya ini.

"Kami mewakili pengusaha mendukung upaya pemerintah daerah."

"Kami juga akan menambah jumlah SPBU yang menyediakan BBM jenis Dexlite, agar kendaraan yang tidak seharusnya menerima subsidi semakin mudah memperoleh BBM non subsidi di lapangan," kata Ridwan.

Dia juga mengapresiasi dukungan pemerintah, terutama dari regulasi dan hukum untuk melindungi operator SPBU yang seringkali mendapat tekanan di lapangan terkait masalah pendistribusian BBM tersebut. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved