Solar Langka, Bus dan Truk Antre di SPBU Kayu Gadang Padang, Sopir: Kalau Harga Naik Tidak Masalah

Sopir lintas provinsi lakukan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kayu Gadang, Jalan By Pass KM 8 Kecamatan Kuranji Kota Pada

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Kondisi antrian kendaraan yang hendak mengisi BBM jenis solar di SPBU Kayu Gadang, jalan By Pass KM 8 Kecamatan Kuranji Kota Padang, Kamis (17/3/2022) 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sopir lintas provinsi lakukan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kayu Gadang, Jalan By Pass KM 8 Kecamatan Kuranji Kota Padang, Kamis (17/3/2022) untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Terlihat pada pukul 11.00 WIB antrean kendaraan terdiri dari bus dan truk mengular sepanjang 500 meter dimulai dari simpang 4 By Pass Ketaping sampai SPBU Kayu Gadang. 

Baca juga: Masyarakat Keluhkan Antrean Panjang Kendaraan saat Mengisi BBM Jenis Solar di SPBU Kayu Gadang

Baca juga: Angkut Puluhan Jerigen Solar, Dump Truck Asal Jambi Diamankan Polisi di Pesisir Selatan

Sopir bus Wildan (27) yang hendak bertolak ke Medan, sudah mengantre di SPBU Kayu Gadang sejak pukul 01.00 WIB dini hari Kamis (17/3/2022).

Hingga pukul 11.00 WIB ia belum juga mendapatkan BBM jenis solar.

"Dari dini hari tadi sampai sekarang belum ada stok solar masuk, jadi harus menunggu dulu," kata Wildan yang sudah lebih 10 jam menunggu.

Baca juga: Solar Bersubsidi tak Langka lagi Saat Andre Rosiade Datang ke Pasbar, Pengemudi: Alhamdulillah

Baca juga: Konsumsi Solar di Sumbar 1.100 liter Per Hari, tapi Antrean Panjang Tetap Terjadi, Ini Penyebabnya

Wilda melanjutkan biasanya jika melakukan antrean pembelian BBM jenis solar, sekitar pukul 09.00 WIB sudah mendapatkannya, tetapi hari ini hampir 12 jam mengantre stok solar juga belum masuk.

"Biasanya dari pagi sampai siang solar ada. Tapi hari ini entah kenapa belum kelihatan stok solar masuk," sebut supir asal Medan itu.

Kondisi ini terang Wildan merupakan antrean terlamanya dalam beberapa waktu terakhir di SPBU Kayu Gadang yang menjadi langganannya mengisi BBM jika berada di Sumbar.

Baca juga: Kuota BBM Jenis Solar di Sumbar 411 Kiloliter pada 2022, Turun 3 Persen dari Tahun Lalu

Baca juga: Polsek Koto Tangah Sita 1 Ton BBM Subsidi Jenis Solar di Air Pacah Padang, 2 Pria Diamankan

Bila biasanya hanya mengantre sekitar 4-6 jam kali ini Wildan harus menunggu lebih lama.

Ia memprediksi stok solar akan ada sekitar pukul 14.00 WIB. 

Wildan mengaku kelangkaan solar ini terjadi hampir di seluruh daerah yang ia tempuh.

"Kalau di Medan antre juga hanya saja tidak selama di sini," sebutnya.

Baca juga: Puluhan Kendaraan Roda 6 Melakukan Antrean BBM Jenis Solar di Pertamina Indarung

Baca juga: POPULER: Solar Tumpah Setelah Truk Senggolan, Semen Padang FC Pinjamkan 2 Pemain ke PSPS

Wildan menilai kondisi ini merupakan bentuk kelangkaan solar, atau saja akan terjadi kenaikan harga.

"Kalau pemerintah berencana menghilangkannya, jujur tidak sanggup kami. Harganya 3 kali lipat dari solar, ya tinggi sekali," jelasnya.

Ia berharap pada pemerintah bila hendak menaikan harga solar lakukan saja, jangan sampai dibuat seperti ini.

"Kalau mau naikan harga tidak masalah, kami juga bisa menaikan ongkos. Kalau seperti ini barang yang saya bawa juga lama sampai jadinya," bebernya.

Aturan barang yang ia bawa bisa sampai dalam waktu 2 hari, dengan kondisi kelangkaan ini memakan waktu 3 hari. Akibatnya Wildan juga tidak bisa membawa barang dengan trip lebih banyak.

Sopir lainnya Adul sudah mengantri sejak pukul 04.00 WIB subuh tadi.

Baca juga: POPULER: Solar Tumpah Setelah Truk Senggolan, Semen Padang FC Pinjamkan 2 Pemain ke PSPS

Baca juga: Solar Tumpah Bikin Jalan Padang-Painan Macet, Polisi Tebarkan Serbuk agar Arus Kembali Lancar

"Tadi ada yang bongkar minyak, tapi saya tidak tahu BBM jenis apa yang dibongkar. Tapi sampai saat ini antrean belum jalan," katanya Kamis (17/3/2022).

Kondisi seperti ini baginya terjadi karena ada gangguan sehingga solar stoknya tidak tersedia pagi ini.

Menurut Adul antrian panjang BBM jenis solar ini sudah bisa masuk dalam bentuk kelangkaan solar.

"Ini sudah 2 bulan belakangan terjadinya, sudah bisa dibilang langka," beber Adul yang sudah mengantre selama 7 jam.

Meski sudah mengantre sejak pukul 04.00 WIB subuh tadi, Adul mengatakan bahwa belum tentu semua kendaraan yang mengantre ini bisa kebagian.

Membawa bus dari Sumbar menuju Aceh, Adul mengatakan bahwa kondisi semacam ini hampir merata di seluruh daerah yang dilalui.

"Tapi antreannya tidak selama ini biasanya," sebut Adul.

Merasa kecewa dengan kondisi ini, Adul mengaku lebih baik pemerintah menaikan harga solar jika kelangkaan ini bertujuan kesana.

"Bus ini dibutuhkan oleh semua kalangan, kalau harga solar mau naik, kami bisa juga menyesuaikan nantinya. Tapi kalau kayak gini serba susah jadinya," bebernya.

Ia juga menyampaikan kekecewaan pada pemerintah dengan kondisi seperti ini, supir menurutnya kesulitan saat kondisi seperti ini.

Baca juga: BREAKING NEWS - Jalan Raya Padang-Painan Macet : Truk Angkut BBM Besenggolan Lalu Tumpahkan Solar

"Harapan kami minyak ini bisa lancar, meski harganya tinggi asalkan minyaknya lancar," jelasnya.

Baginya kondisi seperti ini membuat mata pencarian supir yang bisa membawa barang atau orang sebanyak dua kali, karena mengantre hanya bisa satu kali.

Sama seperti Adul, Riko (36) yang mengantre sejak pukul 08.00 WIB sudah melakukan hal yang sama selama 3 bulan belakangan.

Riko yang biasanya membawa truk barang antar kota di Sumatera Barat (Sumbar) melihat kondisi serupa ini terjadi hampir di seluruh Kabupaten dan Kota di Sumbar.

"Kondisi ini tidak di Kota Padang saja, daerah lain juga sama. Susah mendapatkan solar belakangan ini," bebernya.

Ia berharap kondisi ini bisa segera berakhir, ia juga sepaham dengan Wildan dan Adul, lebih baik minyak mahal daripada langka seperti ini.

"Kalau seperti ini berdampak juga sama kerja kami mengantarkan barang, karena mengantre terlalu lama jadwal kami mengantarkan barang jadi menurun," sebutnya.

Pantauan TribunPadang.com, puluhan sopir kendaraan yang mengantre BBM jenis solar terlihat beragam.

Beberapa sopir terlihat bersantai di luar mobil dan bercengkrama dengan sopir sependeritaan lainnya.

Selain itu ada juga sopir yang memilih berada dalam truk atau bus mereka untuk beristirahat sembari menunggu antrean. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved