Gempa Guncang Pasaman Barat

Warning BMKG Pasca-Gempa Bumi Pasaman Barat, Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang

Ia mengatakan, di Malampah Kabupaten Pasaman longsor dari perbukitan sudah terjadi, karena material yang teronggok di lereng gunung hanyut tersapu air

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
ISTIMEWA
Tim gabungan saat melakukan pencarian korban hilang akibat longsoran setelah diguncang gempa bumi di Kabupaten Pasaman, Sabtu (26/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT- Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta perhatian khusus dari pemerintah daerah, pihak terkait dan masyarakat untuk mewaspadai titik-titik yang berpotensi terjadinya longsor dan banjir bandang, pasca gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) lalu.

"Yang perlu diwaspadai bukan gempanya lagi, namun daerah yang berpotensi terjadinya longsor pada lereng bukit, dan juga banjir bandang," ujar Dwikorita pada hari Minggu (27/2/2022).

Ia mengatakan, di Malampah Kabupaten Pasaman longsor dari perbukitan sudah terjadi, karena material yang teronggok di lereng gunung hanyut tersapu air sungai.

Baca juga: BNPB Tegaskan Video Lumpur Bergerak Pascagempabumi di Pasaman Bukan Likuifaksi

Baca juga: Segmen Angkola di Sumbar Berpotensi Gempa 7,9 Magnitudo, BMKG: Mitigasi Harus Jadi Perhatian Utama

"Potensi longsor itu harus diwaspadai, apalagi saat diguyur hujan, dan sumbatan itu bisa terjadi di bawah atau di lereng atas," kata dia.

"Akibatnya bendung atau endapan longsor dapat menyumbat aliran air, jika terjadi hujan dari hulu, air jadi terakumulasi, dan bisa menerobos sumbatan oleh material tanah," tambahnya.

Dwikorita mengatakan bahwa BMKG bersama pemerintah daerah (Pemda) dan balai wilayah sungai harus segera melakukan antisipasi pada titik-titik rawan longsor, dan penyumbatan aliran sungai.

Hal yang juga perlu diperhatikan, ialah longsor di lereng atau di kaki gunung, dan perbukitan yang dapat menyumbat aliran sungai.

Baca juga: UPDATE Kemunculan Lumpur Air Panas di Ganggo Hilia, Sekretaris Nagari: Debit Air Sudah Berkurang

Baca juga: Kepala BNPB Minta Pendataan Kerusakan Rumah di Pasbar dan Pasaman Selesai pada Masa Tanggap Darurat

Jadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai untuk bantuan penanganan endapan longsor yang berpotensi menimbulkan banjir bandang.

Karena, penanganan endapan material tanah hanya bisa dilakukan dengan alat berat. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved