Gempa Guncang Pasaman Barat
Perjuangan Syafril, Hujan-hujan Bawakan Baju untuk Dua Putrinya di Tenda Pengungsian
Kisah heroik Syafril untuk dua putrinya diketahui saat TribunPadang.com menelusuri dampak gempa di pelosok Pasaman Barat, Minggu sore tadi.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya memang tak terhingga.
Apapun kebutuhan sang buah hati, kemana pun akan dicarikan.
Seorang pengungsi yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat ini contohnya.
Baca juga: Yusar Ceritakan Detik-Detik Gempa Guncang Pasaman Barat hingga Kepalanya Robek Akibat Runtuhan Rumah
Baca juga: Pengungsi Lansia yang Wafat di Pasaman Barat Dimakamkan di Panyabungan Sumut, Keluarga Ungkap Alasan
Ia bernama Syafril (35), ayah dari dua orang gadis kecil.
Kisah heroik Syafril untuk dua putrinya diketahui saat TribunPadang.com menelusuri dampak gempa di pelosok Pasaman Barat, Minggu sore tadi.
Ketika itu kami bersua di pertigaan Jorong Timbo Abu, Kenagarian Kajai, saat akses jalan ditutup sementara karena kunjungan pejabat negara.
Syafril saat itu berboncengan dengan teman laki-lakinya yang tampak sebaya dengannya.

Cuaca yang dalam keadaan gerimis, karena lama menunggu jalan kembali dibuka, secara tiba-tiba hujan semakin deras.
Kami yang sama-sama menunggangi motor pun kalang kabut mencari tempat berteduh.
Saya melindungi kamera yang ada dalam tas punggung, sedangkan ia menyelamatkan seonggok kain berbungkus plastik yang ia bawa.
Ternyata itu adalah pakaian yang diambil dari rumah untuk kedua anaknya.
Baca juga: Warning BMKG Pasca-Gempa Bumi Pasaman Barat, Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang
"Baju-baju untuk anak-anak," ucapnya singkat saat saya menanyakan keadaan barang bawaannya.
Pertanyaan yang saya lontarkan itu ternyata menjadi pembuka percakapan antara kami berdua.
Walau sebetulnya yang berteduh di teras rumah warga yang kami pilih bukan hanya kami berdua saja.