Gempa Guncang Pasaman Barat
Gempa Bumi Akibatkan Loteng Kantor Dinas Pariwisata Pasaman Barat Roboh
Decky Harmiko Syaputra selaku Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat mengatakan gempa terasa cukup kuat.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT- Gempa bumi Pasaman Barat Jumat (25/2/2022) mengakibatkan sejumlah kerusakan.
Loteng Kantor Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), rubuh dan kaca pecah.
Decky Harmiko Syaputra selaku Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat mengatakan gempa terasa cukup kuat.
"Rata-rata semua kantor kena dampak rusak ringan, seperti kaca pecah dan loteng roboh," kata Decky Harmiko Syaputra.
Baca juga: Pasca Gempa Pasaman Barat, BPBD Pasaman Sebut Ada Dua Nagari yang Terdampak di Kecamatan Tigo Nagari
Baca juga: Jajaran Polsek Kinali Berhamburan Keluar saat Gempa Guncang Pasaman Barat, Bangunan Aman
Hal yang sama juga terjadi di kantornya. Kaca pecah dan loteng ada yang roboh.
Ia mengatakan, saat terjadi gempa semua staff dan karyawan berhasil mengamankan diri sehingga tidak ada yang terluka.
"Saya sedang di kantor tadi dan lari semuanya keluar dari bangunan menyelamatkan diri," katanya.
Pihaknya belum mendapatkan informasi dan belum mendapatkan laporan adanya lokasi atau bangunan di lokasi pariwisata yang mengalami rusak di Kabupaten Pasaman Barat.
Rumah Dinas Bupati Juga Rusak
Gempa bumi yang menguncang Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022) pagi membuat kaca rumah dinas Bupati Pasaman Barat pecah.
Gempa ini terjadi sebanyal dua kali dengan kekuatan 5.2 dan 6.2 yang terjadi sekitar pukul 08.35 dan 08.39 WIB.
Mantan Camat Kinali, Bakaruddin, kepada TribunPadang mengaku merasakan gempa yang cukup kuat.
"Iya dirasakan gempanya, kalau di sini kekuatannya lumayanlah," kata Bakaruddin yang kini menjabat Plt Kepala Dinas Perhubungan Pasaman Barat, Bakaruddin.
Baca juga: Gempa 6,2 SR Guncang Pasaman Barat, Pedagang dan Pengunjung Kawasan Pasar Raya Padang Berlarian
Baca juga: Gempa Bumi 5.2 SR dan 6.2 SR yang Guncang Pasaman Barat hanya Berjarak 4 Menit
Ia mengatakan akibat gempa bumi ini ada kerusakan di rumah dinas Bupati Pasaman Barat.
"Kami tadi kebetulan sedang ada kegiatan di Rumah Bupati. Jadi berhamburan keluar semuanya, banyak kaca yang pecah," katanya.
Ia mengatakan, tadi langsung meninggalkan lokasi untuk melihat anaknya di sekolah.
Dua Kali Dihoyak Gempa
Pasaman Barat dua kali diguncang gempa, Jumat (25/2/2022) pagi.
Jarak antara gempa pertama dan kedua cukup pendek, sekitar empat menit.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Irwan Slamet, mengatakan dua kali gempa bumi ini berpusat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar.
"Gempa ini terjadi dengan parameter 5.2 SR dan 6.2 SR pada pagi hari ini," kata Irwan Slamet.
Baca juga: Getaran Gempa Pasaman Barat Terasa hingga Kota Padang, Warga: Lama Juga Gempanya
Baca juga: Pagi Ini Pasaman Barat 2 Kali Diguncang Gempa, Berkekuatan 5.2 M dan 6.2 M, Tidak Berpotensi Tsunami
Ia mengatakan, kedua gempa ini tidak berpotensi tsunami namun diharapkannya masyarakat tetap waspada.
"Gempa pertama terjadi sekitar pukul 08.35 WIB dengan kekuatan 5.2 SR dengan lokasi pada koordinat lintang 0.14 LU dan bujur 99.99 BT," kata Irwan Slamet.

Selanjutnya, gempa bumi dengan 6.2 SR terjadi pukul 08.39 WIB dengan lokasi pada koordinat lintang 0.15 LU dan bujur 99.98 BT.
"Kedalamannya sekitar 10 kilometer juga dan tidak berpotensi tsunami," katanya.
Getaran Terasa hingga Padang
Warga Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) di Kawasan GOR H Agus Salim berhamburan ke lapangan saat gempa mengguncang, Jumat (25/2/2022), pagi.
Salah seorang warga, Izul (30) mengatakan, ia kaget tiba-tiba kantornya yang berada di GOR bergoyak.
"Gempa-gempa," ujar Izul teriak sambl berlari keluar ruangan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi Guncang Pasaman Barat 5.2 Magnitudo, Getaran Terasa hingga Kota Padang
Hardi (24) yang juga satu ruangan kantor dengan Izul juga merasakan hal yang sama.
"Lama juga gempanya," ucap Hardi.
Pantauan TribunPadang.com, di jalan kawasan GOR dipenuhi warga yang kaget dan menyelamatkan diri dari dalam ruangan.
Beberapa kendaraan juga terlihat berhenti.
Diberitakan sebelumnya gempa bumi kembali mengguncang Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022).
Gempa bumi berkekuatan 5.2 Magnitudo berpusat di Pasaman Barat dengan kedalaman 10 km, Lok:0.14 LU, 99.99 BT 18 km Timur Laut.
Gempa yang terjadi pukul 08.35 WIB ini tidak berpotensi tsunami.
Namun getaran gempa terasa hampir di seluruh kota dan kabupaten yang ada di Sumatera Barat di antaranya di Kota Padang, Pasaman, Bukittinggi.
Bahkan akibat gempa ini warga di Kota Padang berhambuaran keluar rumah.
Baca juga: Bacaan Doa Ketika Gempa Bumi, Dilengkapi Bahasa Latin, Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca juga: Getaran Gempa di Banten, BMKG : Terasa hingga Bandar Lampung, tidak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.