Banjir Berangsur Surut Setelah Warga Gotong Royong Perbaiki Aliran Sungai Jati Muara Ulakan Tapakis
Warga dengan peralatan seadanya memperlebar dan membersihkan aliran muara sungai Batang Ulakan sepanjang 50 meter.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN- Sejumlah warga bergotong-royong dengan alat seadanya untuk memperbaiki aliran sungai di Jati Muara di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman pada hari Sabtu (18/12/2021).
Hal tersebut dikatakan oleh Wali Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang, Syofyan.
Ia mengatakan, gotong-royong tersebut dilakukan untuk memperlancar aliran air dari darat ke laut.
Baca juga: Pemukiman di Manggopoh Palak Gadang Ulakan Tapakis Direndam Banjir, Warga Butuh Dapur Umum
Baca juga: Tiga dari 5 Penumpang Perahu Pompong yang Terbalik di Mentawai Berhasil Selamat, 2 Masih Dicari
Warga dengan peralatan seadanya memperlebar dan membersihkan aliran muara sungai Batang Ulakan sepanjang 50 meter.
"Masyarakat secara gotong royong membuka jati muara, Alhamdulillah banjir berangsur surut sampai sekarang," ujar dia kepada wartawan. Sabtu (18/12/2021) malam.
Siang tadi, kata Syofyan, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur bersama rombongan juga meninjau langsung Muara Ulakan tersebut.
Syofyan menuturkan, kondisi Muara Ulakan menjadi penyebab banjir di Ulakan Tapakis dan khususnya Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan.
Baca juga: Banjir Genangi Korong Baruah Ulakan Tapakis, 120 Warga Mengungsi, 17 Hektar Sawah Terendam Banjir
Meski Muara Jati Ulakan sudah tidak tersumbat karena dibuka secara manual oleh masyarakat, namun hal tersebut hanya bersifat sementara.
Ia menjelaskan, seperti yang sudah ia sampaikan saat kunjungan Mensos Risma dan Gubernur Mahyeldi pada awal Oktober 2021 lalu bahwa Muara Jati Ulakan tersebut harus ada batu grip untuk menormalisasi aliran sungai.
Jadi, upaya terbaik untuk menanggulangi banjir ke depannya ialah dengan pemasangan batu grip tersebut.
Sedangkan, usaha masyarakat dalam membuka jati muara secara manual tidak akan bertahan lama, karena pasir-pasir laut akan kembali mengendap di muara yang terbawa oleh sapuan ombak dan hembusan angin dari laut, sehingga akan tersumbat kembali.(*)