Halau Harimau yang Terkam Anjing Warga di Tahura Bung Hatta Padang, BKSDA Pakai Meriam Buatan
BKSDA mengatakan telah melakukan patroli dan penghalauan terkait kemunculan harimau Sumatera di Taman Hutan Raya Bung Hatta Padang, Sumaterra Barat.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM- BKSDA mengatakan telah melakukan patroli dan penghalauan terkait kemunculan harimau Sumatera di Taman Hutan Raya Bung Hatta Padang, Sumaterra Barat.
Penghalauan satwa liar yang dilindungi itu dilakukan menggunakan meriam buatan.
Bunyi bising yang dihasilkan dari meriam buatan ini diharapkan akan menghalau harimau Sumatera dan menjauh dari pemukiman masyarakat.
Seekor harimau menerkam anjing milik warga di Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Sumbar (Sumbar), Jumat (12/11/2021).
Baca juga: Harimau Sumatera yang Tampak oleh Warga di Tahura Bung Hatta Padang Terkait Masa Asuh
Baca juga: Harimau Muncul di Tahura Bung Hatta Padang, BKSDA Sebut Sedang Mengajarkan Anaknya Berburu
Kemunculan harimau ini pun tampak oleh seorang petugas keamanan Tahura Bung Hatta.
Harimau muncul di dekat parkiran Taman Hutan Raya Bung Hatta, Padang.
Satwa liar ini pun memangsa seekor anjing.
Petugas keamanan Tahura Bung Hatta Padang yang melihat satwa liar tersebut mengatakan hanya ada satu ekor harimau yang tampak malam itu.
Warna belang di bagian tubuh harimau itu pun terlihat.
Menurut Ahmad Yunus, harimau muncul di lokasi yang masih ada cahaya lampu sehingga terlihat jelas.
"Lokasi pas sekali di dekat parkiran Taman Hutan Raya Bung Hatta ini. Saat itu dia menerkam seekor anjing milik teman saya," kata Ahmad Yunus, Sabtu (13/11/2021).
Dikatakan Ahmad Yunus hanya terlihat satu ekor harimau.
Anjing yang dimangsa harimau adalah anjing milik teman yang dititipkan kepadanya.
Baca juga: BKSDA Temukan Jejak di Tanah Depan Pos Jaga Tahura Bung Hatta, Hasil Identifikasi Kemunculan Harimau
Baca juga: Harimau Muncul Dekat Parkiran Tahura Bung Hatta Padang, Ahmad Yusuf: Terkam Anjing Milik Teman Saya
"Malam itu memang terlihat belang pada bagian tubuhnya. Karena di lokasi kemunculannya masih ada lampu sehingga terlihat jelas," katanya.
Peristiwa kemunculan satwa liar dan dilindungi ini hanya berlangsung sebentar saja dan tidak sempat mengambil foto atau videonya.
"Tidak sampai 1 menit, hanya berlangsung sebentar. Malam hari tadi orang BKSDA sudah ke atas juga dan dugaannya adalah harimau juga," katanya.
Kata dia, pada lokasi kemunculannya terdapat bekas jejak kaki diduga harimau ini.
"Informasinya di Panorama 1 juga ada anjing warga diterkam harimau ini pada Kamis (11/11/2021)," katanya.
Kemunculan diduga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) membuat warga resah.
Petugas Keamanan di Tahura Bung Hatta, Ahmad Yunus, mengatakan hingga saat ini dilaporkan satwa liar tersebut hanya memangsa anjing.
Hewan diduga harimau Sumatera itu tidak ada menyerang ternak lainnya maupun manusia.
Namun, setelah kemunculannya, banyak babi hutan berkeliaran di sekitar lokasi karena keluar dari dalam hutan.
"Masyarakat merasa resah karena kemunculannya, ini sudah 2 malam muncul memangsa anjing warga," kata Petugas Keamanan di Tahura Bung Hatta, Ahmad Yunus, Sabtu (13/11/2021).
Ahmad Yunus yang mengaku sempat melihat langsung hewan yang dilindungi itu mengatakan ukuran harimau yang dilihatnya cukup besar.
Diperkirakan panjangnya mencapai 1,5 meter dengan tinggi sekitar 80 cm.
"Kalau untuk ukurannya cukup besar, panjangnya sekitar 1,5 meter dan tingginya sekitar 80 cm," ujarnya.
Ahmad Yunus pun sangat berharap satwa tersebut ditangkap.
Selanjutnya dipindah ke habitatnya karena warga sekitar takut karena tidak jauh dari pemukiman.
"Kalau dari saya, berharap satwa ini ditangkap dan dipindahkan ke lokasi habitatnya. Masyarakat sekitar takut, karena sudah di pemukiman masyarakat," katanya.
Sebagai petugas keamanan dan harus berjaga larut malam hingga pagi, dirinya sangat ingin ada segera tindak lanjut dari petugas BKSDA.
"Saya merasa terganggu karena kemunculan harimau ini, saya piket sendiri saja selama 24 jam. Jadi, kalau dapat ditangkap saja," ujarnya.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, sebut lokasi kemunculan harimau sumatera merupakan kawasan habitatnya.
Seekor harimau diduga menerkam anjing milik warga di Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Sumbar (Sumbar), Jumat (12/11/2021).
"Lokasi memang habitatnya, siang hari tadi juga sudah kita lakukan pengecekan, dan saat ini masih diidentifikasi," kata Ardi Andono.
Baca juga: BKSDA Temukan Jejak di Tanah Depan Pos Jaga Tahura Bung Hatta, Hasil Identifikasi Kemunculan Harimau
Baca juga: Harimau Muncul Dekat Parkiran Tahura Bung Hatta Padang, Ahmad Yusuf: Terkam Anjing Milik Teman Saya
Ia mengatakan, sebelumnya juga ada laporan kemunculan harimau di Kabupaten Solok Selatan, Solok, dan Limapuluh Kota.
"Semuanya terkait masa asuh induk ke anaknya yang sedang belajar berburu. Ini merupakan kabar gembira untuk konservasi harimau," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat dan semua elemen untuk menjaga keberadaan harimau yang sudah dilindungi keberadaannya.
Ardi Andono, menceritakan bahwa peristiwa kemunculan harimau ini dilaporkan oleh Danru Security Tahura UPTD Pertanian Kota Padang kepada Tim RKW Padang melalui WhatsApp.
Baca juga: Heboh Kemunculan Diduga Harimau Sumatera Terkam Anjing Milik Warga di Padang
"Dilaporkan bahwasanya, ada konflik harimau yang telah memangsa seekor anjing seorang petugas Security Pos Jaga Tahura yang bernama Rahmat (28)," ujarnya.
Kata dia, setelah laporan masuk dan pihaknya langsung turun menuju lokasi konflik pada pukul 22.10 WIB.
"Keterangan saksi di lapangan, dijumpai langsung seekor harimau menerkam anak anjing dan tidak sempat mendokumentasikannya," ujarnya.
Keterangan saksi juga mengatakan bahwa adanya anjing milik warga yang dimangsa oleh satwa diduga harimau Sumatera.
"Saat petugas kita dari tim RKW Padang melakukan identifikasi, ditemukan jejak satwa diduga harimau di tanah depan Pos Jaga. Karena cahaya kurang mendukung, maka jejak tidak dapat terlihat dengan jelas,"ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan patroli dan melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian meriam buatan agar satwa menjauh dari pemukiman masyarakat.(*)
