Sumbar Punya Potensi Pertanian dan Pariwisata, Bisa Gerakkan Perekonomian Masyarakat
Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Herum Fajarwati mengatakan pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dunia.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Herum Fajarwati mengatakan pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dunia, tak terkecuali Sumbar.
Pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan 1 tahun 2020 masih tumbuh positif sebesar 3,89 persen lalu terkontraksi pada triwulan 2 sebesar -4,92 persen.
Pada triwulan 3 sebesar -2,91 persen dan -2,23 persen pada triwulan 4 sehingga pertumbuhan ekonomi selama tahun 2020 sebesar -1,60 persen.
"Pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi pada triwulan 1 tahun 2021 sebesar -0,15 persen. Tetapi mulai triwulan 2 tahun 2021, pertumbuhan ekonomi sudah mulai tumbuh positif yaitu sebesar 5,76 persen," kata Herum Fajarwati.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Payakumbuh dan 11 Daerah Sumbar
Ia menyampaikan, selama ini perekonomian Sumbar ditopang oleh sektor pertanian (21,62 persen), perdagangan (15,66 persen), serta transportasi dan pergudangan (10,70 persen).
"Sektor pertanian merupakan sektor unggulan yang menggerakkan perekonomian di desa/nagari," sambungnya.
Selain itu, di perdesaan juga ada potensi wisata yang bisa dikembangkan sehingga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang bisa menggerakkan perekonomian desa/nagari.
Selain karena potensi pariwisata yang luar biasa, juga perilaku masyarakat yang sekarang ini didominasi generasi milenial, memiliki selera wisata terhadap keindahan alam, tempat-tempat yang instagramable menjadi daya tarik bagi kaum ini.
Baca juga: 2 Warga Agam Ditangkap Tim Mata Elang Polres Pariaman, Pengedar dan Pembeli Narkoba Jenis Sabu
Akan tetapi pada sisi lain dengan adanya pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat merasa jenuh.
Menurutnya, hal ini menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan bagi Provinsi Sumatera Barat.
"Karena itu, berbagai elemen masyarakat termasuk Pemerintah Provinsi, Kabupaten Kota sampai tingkat desa/nagari sudah waktunya untuk berbenah dalam menangkap peluang ini," ujarnya.
Akan tetapi untuk bisa menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi baru dibutuhkan sejumlah upaya agar angka kunjungan wisatawan semakin meningkat.
Baca juga: Berwisata Saat Pandemi, Wagub Sumbar Audy: Kebersihan dan Pelayanan Jadi Kunci
Dengan mengandalkan kekayaan alam saja tidak cukup tetapi juga perlu pengelolaan yang baik seperti fasilitas penunjang, kebersihan dan data yang harus diperhatikan.
"Pengelolaan wisata tingkat desa juga akan menunjang untuk lahirnya para enterpreneur milenial dan peran serta masyarakat sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat," tukasnya.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, data statistik yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik sangat dibutuhkan untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan karena sinergi dan kolaborasi perlu ditingkatkan.