Disdikbud Sebut Tak Ada Persiapan Khusus Jelang Belajar di Sekolah, Habibul: Kita Tinggal Lanjutkan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Habibul Fuadi menegaskan sejak awal pandemi Covid-19, Padang sudah melaksanakan pembelajaran tatap

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
istimewa
Satpol PP Padang mendatangi sejumlah sekolah untuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di Kota Padang, Rabu (20/1/2021). 

Laporan Wartawan  TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Habibul Fuadi menegaskan sejak awal pandemi Covid-19, Padang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Namun, saat Kota Padang menerapkan PPKM level IV, belajar langsung di sekolah ditiadakan. 

Bila Kota Padang kembali menerapkan pembelajaran tatap muka, maka tidak ada lagi persiapan khusus.

Semua persiapan sudah dijalani sebelum Padang menerapkan PPKM level IV.

Baca juga: Soal Belajar Tatap Muka di Padang, Diskes Minta hanya Anak Sehat yang Dibolehkan Belajar di Sekolah

Baca juga: 26.500 Pelajar di Padang Sudah Divaksin, Dinkes Minta Orang Tua Izinkan Anak Divaksin

"Kita tinggal melanjutkan, tidak ada persiapan khusus," kata Habibul Fuadi, Kamis (16/9/2021).

Menurutnya, persiapan tatap muka semuanya sudah disiapkan, termasuk sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah.

"Kita tinggal jalan saja lagi," ujarnya.

Sementara standar kebijakan belajar tatap muka tetap akan dilakukan seperti sebelumnya.

Di antaranya belajar di sekolah secara terbatas, siswa dibagi per gelombang, sebagian belajar di rumah dan sebagian lagi di sekolah.

Habibul Fuadi menegaskan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak pernah mewajibkan siswa divaksin Covid-19.

Hanya saja, bagi guru memang dianjurkan divaksin Covid-19 agar memiliki daya tahan tubuh.

"Sementara guru memang kita anjurkan untuk divaksin Covid-19, hanya saja tidak ada pemaksaan, kita lebih ke persuasif," tambahnya.

Menurutnya, jika nanti kedapatan siswa ataupun guru pada suatu sekolah positif Covid-19, maka belajar tatap muka dihentikan sementara.

"SOP kita kalau adan positif Covid-19, kita swab dan kita tutup sementara pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani mengatakan, sampai saat ini belum ada kebijakan pemerintah kota untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Hanya saja, jika memang pembelajaran tatap muka dibolehkan lagi, tentu kami Dinas Kesehatan meminta protokol kesehatan dijalan," kata Ferimulyani.

Selain itu, guru yang akan memberi pelajaran juga harus divaksin Covid-19, begitu juga dengan siswanya.

"Kalau siswa SD belum boleh divaksin karena usia mereka masih belum memenuhi persyaratan, masih dibawah 12 tahun," ungkapnya.

Baca juga: Gencarkan Vaksinasi Pelajar, Wagub Sumbar Audy Harap Pembelajaran Tatap Muka Segera Dilaksanakan

Baca juga: 26.500 Pelajar di Padang Sudah Divaksin, Dinkes Minta Orang Tua Izinkan Anak Divaksin

Rekomendasi lainnya, Ia meminta hanya anak-anak yang sehatlah yang dibolehkan belajar di sekolah.

"Kalau sakit tidak kita bolehkan," ungkapnya.

Ferimulyani mengatakan, pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi, sementara kebijakannya diputuskan oleh Wali Kota dan Dinas Pendidikan.

"Apakah Dinas Pendidikan menyekolahkan semua kita sama-sama menunggu aturannya," ungkapnya.

Selain itu, saat ini Kota Padang masih PPKM level IV dan belum dibolehkan belajar tatap muka dilakukan.

"Jika nanti PPKM level III barulah kebijakan tatap muka dibolehkan, dengan dibatasi kapasitasnya 50 persen," tambahnya. 

Ferimulyani mengatakan, hasil evaluasi seminggu terakhir memang Kota Padang sudah dinyatakan PPKM level III.

Namun kebijakan dan penerapan PPKM level III masih menunggu arahan Kemendagri pada 20 September 2021 nanti. 

Sudah 26.500 Siswa Divaksin

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani mengatakan, sudah 26.500 siswa tingkat  SLTP dan SLTA divaksin Covid-19.

"Dari 6 September sampai akhir bulan ini kita melakukan vaksinasi masal ke sekolah-sekolah, baik SLTP atau SLTA sederajat," kata Ferimulyani.

Menurutnya, dinas kesehatan tidak bisa memaksakan vaksinasi ini kepada para siswa. 

Baca juga: Capaian Vaksinasi Lansia di Padang Masih 16 Persen, Dinkes Perlu Dukungan Bersama

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumatera Barat Melandai, Gubernur Tetap Minta Bupati/Wali Kota Giatkan Vaksinasi

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Bupati Wali Kota Gencarkan Vaksinasi dan Tegakkan Prokes di Masyarakat

Karena syarat vaksinasi siswa ini harus disertakan surat pernyataan izin orang tua mereka.

Ia mengharapkan, agar orang tua dan sekolah mau mengizinkan anak-anaknya untuk divaksinasi covid-19.

Sebab, ketika pembelajaran tatap muka kembali dilakukan, anak-anak akan menjadi faktor pembawa penyakit ke rumah.

Baca juga: Gencarkan Vaksinasi Pelajar, Wagub Sumbar Audy Harap Pembelajaran Tatap Muka Segera Dilaksanakan

Baca juga: Sukseskan Vaksinasi Tingkat Remaja, Camat Rahul Tapan Datangi Sekolah-sekolah

Baca juga: Gencarkan Vaksinasi Sumbar, Selain Ditinjau Jokowi, BIN Turun ke Ladang Warga di Dharmasraya

"Di rumah bisa saja ada orang tua atau keluarga yang memiliki penyakit komorbid, mereka beresiko jika terpapar Covid-19," ungkapnya.

Sementara itu, dari 760 Ribu sasaran vaksun covid-19, hingga kini baru 244 Ribu yang telah divaksin untuk suntikan pertama atau sekitar 33 persen.

"Sementara vaksinasi suntikan kedua baru 148 Ribu atau 24 persen," tambahnya. (*)
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved