Pengamat Khawatirkan Dampak Non Akademis pada Anak Bila Kelamaan PJJ, Dukung Sekolah Tatap Muka
Pegiat Pendidikan Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Kangsure Suroto menilai, mulai diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi kabar gembira
"(Gadget) ini berdampak pada kecerdasan sosial, kecerdasan emosional yang dimiliki anak."
"Anak-anak akhirnya menjadi tidak toleran, karena terlalu asik dengan bermain gadget tadi," ungkap Kangsure.
Selain itu, kata Kangsure, kecerdasan emosional sang anak relatif terganggu.
"Artinya justru itu menurut saya lebih mengerikan ketimbang dampak akademis," ujarnya.
Baca juga: Sukseskan Vaksinasi Tingkat Remaja, Camat Rahul Tapan Datangi Sekolah-sekolah
Vaksinasi Usia Pelajar
Sementara itu saat ini pemerintah Indonesia sudah melakukan program vaksinasi usia pelajar, 12-17 tahun.
Pemerintah menargetkan vaksin pada 26.705.490 orang di rentang usia ini.
Hingga Senin (13/9/2021) pukul 12.00 WIB, data Kementerian Kesehatan (Kemkes) mencatat dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diterima oleh 3.146.916 orang (11,78 persen).
Sedangkan dosis kedua diterima oleh 2.162.921 orang (8,10 persen).
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dukung Sekolah Tatap Muka, Pengamat Khawatir Dampak Non Akademis pada Anak Bila Kelamaan PJJ