Kisah Nenek Martini Hidupi 2 Cucu yang Ditinggal Orang Tua di Padang, Hampir Diusir dari Kontrakan
Seorang Nenek di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tinggal sebatang kara mengurus dua cucu yang ditelantarkan oleh anak kandungnya.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Rabu yang lalu, Tini bercerita cucunya kehilangan handphone. Handphone itu berada dalam sebuah tas yang juga berisikan surat-surat termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) milik sang cucu.
Dia mengatakan cucu-cucunya sudah merengek untuk dibelikan handphone.
"Mereka sudah stres, butuh HP untuk belajar daring."
"Dengan apa mau dibeli, untuk makan saja susah, beli sabun mandi aja susah, kadang diberi oleh tetangga," tuturnya.
Baca juga: Pemain Muda Semen Padang FC Kembali Dipanggil Shin Tae-yong, Kali Ini Giliran Firman Juliansyah
Nenek Tini tak bisa lagi membendung tangis. Ia pasrah terhadap keadaaannya.
"Air mata tidak ada lagi, menangis tiap malam tidak mau tidur. Mengingat rumah, kemana cucu akan diinapkan, kalau tidak ada uang, biarlah tidur dipinggir jalan," ujarnya.
"Kemana nenek akan mengadu? kalau seperti itu kondisinya, sanak keluarga jauh."
"Kalau dipikir-pikir nenek stres, karena kuat berdoa, terus ditahan. Kalau sakit, teringat anak bungsu yang sudah tiada," sambungnya.
Walau begitu ia tetap bersyukur dengan apa yang ia dapat.
Setiap hari Nenek Tini tidak lupa salat, berdoa sama Allah, supaya cucu-cucunya dapat bersekolah tinggi dan jadi orang yang berhasil.
"Nenek cuma berharap kalau dapat bantuan, nenek bisa pindah rumah ke kampung, Pariaman. Ada tanah sedikit, bisa dibuat rumah kayu, dan bisa dipakai untuk jualan lontong," sebutnya.
Melihat perjuangan Tini yang begitu keras dan sangat tulus, Pemuda Padang Berhijrah berusaha merealisasikan keinginan Tini dengan menggalang donasi kemanusiaan.
Rekening donasi yang disediakan Nagari Syariah (118) 7100 0201012893 a.n Yayasan Hamasah Insani Peduli. Untuk konfirmasi, bisa menghubungi 089519763188. (*)