Kisah Seorang Ibu di Padang Pariaman, Hidupi 3 Orang Anak, Penghasilan Rp 30 Ribu Sehari

Roza Endriana (33) seorang warga di Nagari Balah Air Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat harus

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Seorang warga Nagari Balah Aie Utara, Kabuaten Padang Pariaman, Roza (33) saat ditemui wartawan. Selasa (24/8/2021 ) siang 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Roza Endriana (33) seorang warga di Nagari Balah Air Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat harus menghidupi 3 orang anaknya seorang diri.

Selama 3 tahun terakhir ia membesarkan 3 orang anaknya seorang diri, karena telah berpisah dengan mantan suaminya.

Ia mengaku alami kesulitan ekonomi, apalagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3 orang anaknya berstatus sebagai pelajar Sekolah Dasar.

Baca juga: Kisah Zulkan: Driver Pariwisata yang Beralih Jadi Pengusaha Kuliner di Kamang Mudiak, Agam

Baca juga: Kisah Nenek 70 Tahun di Padang Pariaman yang Rumahnya Terendam Banjir: Tidak Bisa Tidur di Kasur

Baca juga: Kisah Kakek Nawi: Pejuang Kemerdekaan RI di Padang, Saksi Agresi Militer Belanda saat Kuasai Sumbar

Anak sulungnya kelas 5 SD, anak keduanya kelas 4 SD, dan si bungsu pelajar kelas 1 SD.

Roza mengatakan, sehari-hari ia juga bekerja serabutan.

"Apapun pekerjaannya, saya lakukan selagi badan masih kuat, yang penting anak-anak sehat, bisa makan dan minum, serta terpenuhi kebutuhan sekolahnya," ungkap Roza.

Biasanya kata Roza, penghasilannya berasal dari menjahit (bordir) mukena.

"Sehari biasanya saya bisa selesaikan jahitan mukena sebanyak 2 kain, itu sudah maksimal," kata Roza.

Ia mengatakan 2 mukena yang ia jahit dihargai uang Rp 30 ribu.

Dan uang sebanyak itu kata Roza, belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, apalagi 3 orang anaknya butuh biaya disetiap harinya.

Kemudian, ia mengaku juga bekerja serabutan, karena pekerjaan menjahit saja tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Kadang ada tawaran untuk mencuci alat-alat pelaminan, saya sanggupi," kata dia.

Kemudian, untuk kebutuhan perut kadang ia dan anaknya dibantu oleh kakak dan adiknya.

Baca juga: Tulislah Pesan yang Terdapat pada Dongeng Kisah Petani dan Anak Harimau!

Baca juga: Pelajaran Apa yang Kamu Dapatkan dari Dongeng Kisah Semut dan Merpati?

Baca juga: Kisah Tomi Jualan Bendera di Kota Padang: Menunggu Sejak Pagi, Barulah Pukul 14.00 Terjual Selembar

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved