Banjir Padang

Update PascaBanjir di Padang, Masyarakat Aksi Bersih-bersih Rumah, Warga Gunakan Sumber Sumur Bor

Masyarakat melakukan bersih-bersih setelah pasca banjir di Perumahan Kumala Regensi, Kelurahan Batipuh Panjang, Keca

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Terlihat masyarakat sedang membersihkan rumah yang terendam banjir di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (18/8/2021) malam. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Masyarakat melakukan bersih-bersih setelah pasca banjir di Perumahan Kumala Regensi, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Pantauan TribunPadang.com, terlihat masyarakat sedang membersihkan rumah yang terendam banjir pada Rabu (18/8/2021) malam.

Idhwar (50) salah satu warga mengatakan sampai saat ini masih melakukan pembersihan terhadap rumahnya yang sempat terendam banjir.

Kata dia, barang elektronik yang ada di dalam rumah mengalami kerusakan. Dimana terdiri dari televisi, kulkas, mesin cuci, dan lainnya.

"Saat kejadian itu di dalam rumah, ketinggian airnya selutut orang dewasa, sedangkan di luar rumah lebih tinggi lagi," kata Idhwar (50), Jumat (20/8/2021).

Ia menjelaskan, untuk hari ini dirinya mencuci barang-barang dengan menggunakan air sumur bor.

Terkait air bersih PDAM masih mati dan dirinya menggunakan air galon untuk minum dan memasak.

Ia menjelaskan, saat terjadinya banjir didahulukan anak kecil dan ibu-ibu selanjutnya.

Baca juga: Walikota Padang Hendri Septa Ungkap Penyebab Banjir, Kerugian Diperkirakan Ratusan Juta

Kilas Balik Bencana 

Dilansir TribunPadang.com, banjir yang melanda Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, membuat masyarakat kilas balik (falshback) ke Tahun 1981 silam.

Sebelumnya, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (18/8/2021) digenangi oleh banjir pada malam hari.

Hal ini disebabkan, karena hujan sejak Rabu (18/8/2021) sore hingga Kamis dini hari waktu Indonesia Barat (WIB).

Durasi hujan yang panjang menyebabkan banyak kawasan di Kota Padang terendam banjir di antaranya di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah.

Banjir terjadi di kawasan ini setelah Salat Isya sekitar pukul 20.00 WIB, sejak hujan turun pada sore hari.

Dampak banjir yang terjadi di Kota Padang, menyisakan berbagai kisah dan pengalaman terhadap warga ibu kota Provinsi Sumbar. Bagi Jon, seorang pemilik huller padi tidak hanya kehilangan 60 karung padinya, namun juga 1,5 ton Ikan Nila.
Dampak banjir yang terjadi di Kota Padang, menyisakan berbagai kisah dan pengalaman terhadap warga ibu kota Provinsi Sumbar. Bagi Jon, seorang pemilik huller padi tidak hanya kehilangan 60 karung padinya, namun juga 1,5 ton Ikan Nila. (TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI)

Menurut kesaksian warga Kelurahan Air Pacah, Jon (53) ini adalah banjir terparah sejak 3 tahun silam.

"Ini banjir terparah sejak 3 tahun silam, airnya lebih tinggi pada banjir sebelumnya," papar Jon.

Diketahui banjir yang terjadi di kawasan Air Pacah, air tergenang hingga lutut orang dewasa.

"Pada banjir sekarang iti airnya deras sehingga ada pondok warga yang rusak," terang Jon.

Selanjutnya menurut Jon banjir kali ini bisa disebut banjir bandang karena sifatnya kiriman dari atas bukit.

"Ini sudah bisa disebut galodo atau banjir bandang karena airnya turun dari hulu dengan deras makanya banyak titik longsor," papar Jon.

Hal ini menurut Jon berbeda dengan kejadian 3 tahun silam sewaktu lebaran idul fitri.

"3 tahun lalu itu banjir memang terjadi karena hujan yang lama tapi tidak setinggi saat ini di daerah sini," papar Jon.

Kejadian banjir semalam kata Jon membuat dirinya teringat bencana serupa pada Tahun 1981.

"Ini kejadiannya sama waktu banjir 1981 di kawasan ini juga," papar Jon.

Pada Tahun itu, kata Jon air juga berasal dari bukit malah ada satu bukit, yang longsor sehingga genangan air tinggi. 

Baca juga: Banjir di Air Pacah Padang Hanyutkan 60 Karung Padi di Huller Jon, Kumpulkan Sisa yang Berserakan

Baca juga: Banjir Genangi Nagari Sungai Buluh Timur Kabupaten Padang Pariaman, Ruas Jalan Rusak Terkikis Air

Baca juga: Banjir Setinggi Betis Orang Dewasa di Air Paku Sungai Sapih Padang, Warga: Sawah Seperti Kolam

Ilustrasi: Hujan mengguyur kawasan Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar, Selasa (17/8/2021)
Ilustrasi: Hujan mengguyur kawasan Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar, Selasa (17/8/2021) (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sebelumnya, banjir terjadi setelah hujan mengguyur Kota Padang sejak Rabu (18/8/2021) sore hingga Kamis dini hari.(TribunPadang.com/Rezi Azwar/Rahmat Panji)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved