Banjir Padang

Banjir di Air Pacah Padang Hanyutkan 60 Karung Padi di Huller Jon, Kumpulkan Sisa yang Berserakan

60 Karung padi di huller Jon di Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, hanyut terbawa banjir.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Padi yang berhasil dikumpulkan Jon, keluarga dan masyarakat setempat kembali ia jemur di huller, Kamis (19/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - 60 Karung padi di huller Jon di Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, hanyut terbawa banjir.

Banjir baru saja menerpa sejumlah kawasan Kota Padang pada Rabu (18/8/2021).

Banjir terjadi setelah hujan mengguyur Kota Padang sejak Rabu (18/8/2021) sore hingga Kamis dini hari.

Baca juga: Warga Kota Padang Terdampak Banjir Butuh Air Bersih, Gubernur Mahyeldi: PDAM Pasok Sesuai Kebutuhan

Akibat dari banjir tersebut, pemilik huller di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Kota Tangah harus kehilangan 60 karung padinya.

Pemilik huller, Jon mengatakan, bahwa seluruh padi yang baru saja ia panen dari swahanya ludes terbawa banjir.

"Biasanya setelah panen, padi yang masih muda saya taruh di penjemuran dan ditutup dengan terpal," katanya.

Namun karena banjir yang melanda daerahnya, padi milik Jon habis terbawa arus.

Baca juga: Di Tengah Pandemi, DPRD Sumbar Rehab Rumah Dinas, Anggarannya Mencapai Rp 5,6 Miliar

"Air semalam datangnya sangat cepat, awalnya saya sudah menambahkan batu pada setiap bagian terpal agar padi tidak terbawa," katanya saat ditemui Kamis (19/8/2021).

Tidak bisa dengan menambahkan batu saja, Jon juga mengambil inisiatif untuk membuka jalur air yang ada di sekitar rumahnya.

"Saya juga sudah buka beberapa saluran air agar tidak membawa padi di jemuran hanyut," tambahnya.

Namun, banjir tidak bisa dielakkan oleh Jon yang melihat langsung bagaimana seluruh padinya hanyut terbawa banjir.

Baca juga: Banjir Genangi Nagari Sungai Buluh Timur Kabupaten Padang Pariaman, Ruas Jalan Rusak Terkikis Air

"Saya tidak bisa mengangkat semua padi pada waktu hujan itu, alhasil saya hanya bisa melihat semuanya hanyut," terang Jon.

Tidak putus asa, pada pagi harinya Jon bersama keluarga dan beberapa masyarakat setempat mencoba kembali mengumpulkan padi.

"Sejak pukul 07.00 WIB Kamis (19/8/2021) saya, keluarga dan dibantu masyarakat coba mengumpulkan padi yang sudah terbawa arus banjir ke kolam dan selokan," ujarnya.

Terlihat hingga pukul 13.00 WIB, masih ada beberapa keluarga Jon yang memilih padi di kolam dan saluran air menggunakan baskom, piring dan jaring penangkap ikan. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved