Namanya Dicatut Buat Minta Uang, Gubernur Sumbar Mahyeldi: Banyak yang Mengatasnamakan Saya

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi angkat bicara soal tandatangan dirinya yang dipakai untuk meminta uang

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
IST/Diskominfo Sumbar
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi angkat bicara soal tandatangan dirinya yang dipakai untuk meminta uang dengan kop surat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar.

Mahyeldi mengaku tak ambil pusing dengan hal tersebut.

"Iya memang banyak yang mengatasnamakan saya, di media sosial juga banyak, nanti kita coba pelajari dulu," kata Gubernur Mahyeldi di DPRD Sumbar, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Beredar Kabar Proyek Tol Pangkalan-Payakumbuh-Sicincin Ditangguhkan, Ini Kata Gubernur Sumbar

Dia mengatakan, di media sosial banyak netizen yang mengadu kepada dirinya terkait hal tersebut.

Soal pengakuan pelaku yang pernah buat hal serupa di tahun 2016 dan 2018 saat Mahyeldi jadi Wali Kota Padang, ia juga belum mengetahui.

Selain itu, ketika ditanyakan apakah dia pernah menandatangani surat tersebut, Mahyeldi tak memberikan jawaban pasti.

"Coba nanti dicek ya, suratnya kan di Bappeda, nanti coba dicek di Bappeda," sambung Mahyeldi.

Diketahui, surat tertanggal 12 Mei 2021 bernomor 005/3904/V/Bappeda-2021 ini digunakan lima orang untuk meminta uang.

Baca juga: BREAKING NEWS Gubernur dan Pejabat Sumbar Diduga Dicatut, Polisi Amankan Kawanan dan Berkas Dokumen

Mereka berinisial Do (46), DS (51), Ag (36) MR (50) dan DM (36) yang bukan sama sekali merupakan pegawai atau honorer Bappeda Sumbar.

Surat tersebut tentang penerbitan profil dan potensi Provinsi Sumbar.

Kop surat tersebut ditandatangani oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi.

Polresta Amankan 5 Orang

Tim Klewang Polresta Padang mengamankan lima orang diduga telah melakukan tindak pidana penipuan dengan menggunakan amplop surat Gubernur Sumatera Barat (Sumbar).

Selain itu, juga diduga ada surat dari Bappeda dengan tujuan meminta uang kepada pelaku usaha atau pemilik usaha restoran untuk memberikan sumbangan dalam pembuatan buku majalah tentang profil Sumatera Barat.

Polresta Padang juga mengamankan barang bukti atau BB berupa amplop surat dan berkas dokumen lainnya.

Selain itu juga terdapat surat yang dilengkapi dengan tanda tangan dari Gubernur Sumatera Barat. (Sumbar).

Baca juga: UPDATE Gubernur dan Pejabat Sumbar Diduga Dicatut, Polisi Sebut Kop Surat Bappeda dan Tanda Tangan

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, mengatakan para terduga pelaku diamankan pada Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kata dia, pelaku berinisial Da (46) warga asal Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, inisial DS (51) warga asal Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelaku lainnya berinisial Ag (36) warga asal Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Inisial MR (50) warga asal Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Terakhir, pelaku inisial DM (36) warga Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat atau Jabar.

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, saat memperlihatkan barang bukti di Polresta Padang, Sabtu (14/8/2021).
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, saat memperlihatkan barang bukti di Polresta Padang, Sabtu (14/8/2021). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

"Kami dari Satreskrim Polresta Padang telah mengamankan 5 orang laki-laki berdasarkan informasi atau laporan dari satu pihak restoran di Kota Padang," kata Kompol Rico Fernanda, Sabtu (14/8/2021).

Kata dia, pemilik restoran tersebut diberikan selembar surat yang isinya dari Gubernur Sumatera Barat.

"Ada yang mengatakan, bahwa butuh dana untuk melakukan promosi atau pembuatan majalah," kata Kompol Rico Fernanda.

Kompol Rico Fernanda menjelaskan, dalam surat tersebut tertulis untuk penerbutan buku tentang profil 'Sumatera Barat "Provinsi Madani, Unggul, dan Berkelanjutan".

Baca juga: Kronologi Gubernur dan Pejabat Sumbar Diduga Dicatut Versi Polisi: Minta Bantuan untuk Pembuatan Buku

"Kemudian dari pelaku usaha atau pemilik restoran ini menghubungi kami (Polresta Padang-red), karena dia mencurigai bahwa uang yang ditransfer masuk ke rekening pribadi," kata Kompol Rico Fernanda.

Kompol Rico Fernanda menjelaskan, pemilik usaha tersebut merasa curiga walaupun di sana ada kop suratnya dari Bappeda Sumatera Barat.

"Selanjutnya kami datang ke tkp dan kami amankan ke Polresta Padang. Kami juga mengamankan surat-suratnya yang sudah ada ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah," kata Kompol Rico Fernanda.

Selain itu, juga diduga ada surat dari Bappeda dengan tujuan meminta uang kepada pelaku usaha atau pemilik usaha restoran untuk memberikan sumbangan dalam pembuatan buku majalah tentang profil Sumatera Barat. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved