Lawan Covid19
Sempat Nyaris Kehabisan Oksigen, Pasokan ke RS Achmad Mochtar Bukittinggi Kembali Normal
RS Achmad Mochtar atau RSAM Bukittinggi nyaris kehabisan stok oksigen, Jumat (23/7/2021) siang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - RS Achmad Mochtar atau RSAM Bukittinggi nyaris kehabisan stok oksigen, Jumat (23/7/2021) siang.
Hal itu disampaikan Direktur utama RSAM Bukittinggi Khairul Said kepada awak media, Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sampai sejauh ini kata dia, persediaan gas nyaris habis dalam waktu beberapa jam.
"Stok oksigen RSAM hanya bisa bertahan sampai pukul 12.00 WIB siang ini," ujarnya.
Hingga kini, stok oksigen sudah kembali aman.
RSAM sudah mendapat 120 tabung gas oksigen.
"Sore ini (jumat 23/7/2021-red) dikirim lagi 120 tabung 720 m3," sebutnya.
Khairul Said mengatakan BOR RSAM saat ini terisi penuh.
Pihaknya sedang mempersiapkan penambahan kapasitas tempat tidur.
Hanya saja, pihaknya mengalami keterbatasan tenaga, sehingga belum siap beroperasional.
"Kami sediakan 100 tempat tidur empat lantai, yang terpakai baru dua lantai, dua lantai lagi butuh tenaga khusus perawat," tutur Khairul Said.
Ia menambahkan Pemprov Sumbar sudah berkoordinasi dengan rumah sakit yang tidak banyak merawat pasien Covid-19, kalau bisa ada realokasi tenaga khususnya karyawan honorer atau sukarela.
"Kami butuh tambahan tenaga perawat, yang mengusahakan Dinas Kesehatan, kita tunggu saja," imbuhnya.
Dilansir TribunPadang.com, Kasus Covid-19 di Provinsi Sumbar masih bertambah dari hari ke hari.
Kondisi demikian membuat permintaan tabung gas oksigen pun meningkat di rumah sakit.
Demikian diungkapkan Marketing Asiana Gasindo Muhammad William kepada TribunPadang.com, Jumat (23/7/2021) siang.
Baca juga: Produsen Tabung Gas Oksigen di Padang: Stok Masih Aman hingga Sabtu 24 Juli 2021
William menyebutkan, rinci jumlah produksi tabung oksigen per harinya.
Dalam satu hari, kata William, perusahaannya bisa menyediakan tabung oksigen lebih dari 1.600 tabung.
"Dulu tidak banyak (pemakaian), sekarang banyak. Sehari kita produksi minimal 600-700 tabung bahkan pernah capai 1.600 tabung. Biasanya sebelum Covid-19 hanya 300-400 tabung," jelas William.
Meski begitu, dia memastikan hingga saat ini ketersediaan tabung oksigen masih aman.
Baca juga: Tempat Isi Ulang Tabung Oksigen di Padang, Ini Harga dan Nomor Telepon Pemesanan
Hanya saja pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku liquid.
"Dulu bisa cash, sekarang tidak bisa lagi, harus ada bayar di depan dulu baru bisa diambil."
"Kemudian karena permintaan banyak, tentu pasokan liquid kurang kita dapatkan, jadi agak susah sedikit," tutur William.
William mengatakan, meski kesulitan Pemprov Sumbar melalui Wagub sudah membantu mencarikan tambahan pasokan liquid.
Kalau tidak dibantu, katanya, kemungkinan sudah terputus pasokan oksigen di Sumbar.
Terkait harga bahan baku liquid itu sendiri, William mengatakan naik 50 persen. Namun ia tak merinci harganya.
"Yang jelas pasokan oksigen hingga besok aman, tapi seterusnya saya enggak tahu lagi."
"Ada atau tidak ada pasokan kita tetap bekerja, malam sampai pagi kita tetap produksi, kalau liquid sudah habis, kita berhenti, kalau masih ada produksi terus," imbuhnya.(*)