Progres Konstruksi Jalan Tol Padang-Sicincin Baru 41,2 Persen, Ditargetkan Tuntas Desember 2022
Pengerjaan proyek jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin awalnya ditargetkan tuntas 2019.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengerjaan proyek jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin awalnya ditargetkan tuntas 2019.
Target tersebut diambil dengan catatan lahannya dapat bebas pada Desember 2018.
Akan tetapi sampai saat ini target tersebut tidak tercapai dikarenakan lahan belum bisa bebas secara keseluruhan.
Baca juga: Percepat Pembebasan Lahan Tol Padang-Pekanbaru, Tim Datangi Pemilik Tanah Satu per Satu
Manager Pengendali dan Pelaksana Proyek, PT Hutama Karya Berlin Tampubolon mengatakan, untuk progres lahan saat ini ialah 33,33 persen atau ekuivalen dengan 12,97 kilometer dari 36,6 kilometer yang bebas secara administrasi.
Kemudian untuk progres konstruksi sebesar 41,218 persen.
"Untuk progres kontruksi sebesar 41,218 persen ini, 16,67 persen di antaranya ialah pengadaan material pabrikan, yang mana pada awalnya, diperuntukan untuk mengcover dari Sta 0 sampai Sta 30."
"Karena kami melihat untuk pengadaan material pabrikan ini cukup menjadi kunci untuk keberhasilan pelaksanaan proyek," tutur Berlin, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Update Jalan Tol Padang - Wakapolda Sumbar Tanggapi Saat Rakor: Harus Ada Timeline dan Dapat Diukur
Berlin mengungkapkan untuk konstruksi fisik sendiri sudah mencapai 24,55 persen sehingga keseluruhan dari pengadaan material dan fisik menjadi 41,218 persen.
PT Hutama Karya menargetkan pengerjaan jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang - Pekanbaru Seksi Padang - Sicincin tuntas di tahun 2022.
"Harapan kami, sesuai target yang diemban kepada kami, apabila lahan nantinya bebas di Desember 2021, kami akan mengejar target operasi di Desember 2022," ucap Berlin.
Berlin juga mengungkapkan, ada kendala teknis yang dihadapi oleh tim teknik di lapangan dalam pengerjaan jalan tol seksi Padang-Sicincin.
Baca juga: Lambatnya Progres Tol Padang-Pekanbaru Seksi Sicincin-Padang Jadi Sorotan, Polda Sumbar Turun Tangan
Ia menyebut, ada kondisi tanah di sepanjang pembangunan jalan tol yang lunak yang memiliki kedalaman bervariasi.
Oleh karena itu, HK pun menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan kedalaman tanah.
"Sepanjang 36,6 kilometer ini hampir 20 km kondisi tanah dasarnya lunak sehingga untuk perbaikan tanah lunak ini HK melaksanakan beberapa improvement atau perbaikan tanah dasar dengan berbagai motode untuk menentukan kedalaman tanah lunaknya."
"Dan juga pelaksanaannya memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu normal pengerjaan jalan tol yang tidak ada perbaikan tanah dasarnya," jelas Berlin.
Baca juga: Wagub Sumbar Minta Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin Dipercepat, Identifikasi Pemilik Lahan
Selain itu, Berlin juga mengungkapkan sepanjang 36,6 km itu, juga terdapat bangunan struktur berupa jembatan sungai, jembatan underpass, dan lainnya sekitar 51 unit.
Hal itu yang membuat adanya rentang waktu hampir lebih kurang setahun dari lahan bebas sampai nantinya pekerjaan fisik bisa dilakukan.
Menurut Berlin, pihaknya telah menginventarisir adanya bangunan struktur dan perbaikan tanah dasar yang notabennya terdapat pada Sta 0 sampai Sta 20 itu.
Berlin menambahkan pihaknya juga berusaha untuk bisa mengerjakan pekerjaan perbaikan tanah dasar yang memerlukan waktu sekitar 5-6 bulan itu.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru Ruas Sicincin-Padang Berlanjut, Konstruksi Sudah Capai 40,58%
Kemudian, mencoba mendekati masyarakat yang sudah proses musyawarah dan masyarakatnya setuju, pihaknya juga melakukan pendekatan dengan izin pemilik sehingga dapat bekerja lebih awal.
Sehingga untuk progres 41,218 ini sebenarnya bukan di lahan yang 12,97 Km yang bebas.
"Itu adalah di lokasi yang Sta 0 sampai Sta 13, sebab yang bebas itu masih spot-spot. Itu kenapa kami bisa mencapai progres 41,218 persen," ungkap Berlin. (*)