Wawako Mardison Mahyuddin Apresiasi Kelompok Seni, Hibur Warga Binaan Lapas Kelas II B Pariaman

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Wakil Wali kota Pariaman, Mardison Mahyuddin apresiasi Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pariaman atas gelaran Panggung Keakraban bertempat di Lapangan Futsal Lapas Pariaman II B, Karan Aur, Kota Pariaman, Rabu (23/6/2021).

"Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur dan menghilangkan kejenuhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang sudah beberapa bulan ini tidak bisa berjumpa dengan keluarganya karena pandemi Covid-19 ," ujar Mardison Mahyuddin saat membuka acara dengan tema Terkurung Bukan Berarti Tak Berbudaya itu.

Beberapa kelompok seni di Kota Pariaman seperti Sanggar Darak Badarak, Lamomba Production, Ratu Management, CPNS Band dan Si Boy tampil dihadapan warga binaan.

Berbagai penampilan seni dimainkan oleh kelompok-kelompok tersebut seperti band, dan tari-tarian.

Baca juga: ASN Pemko Pariaman Tak Mau Vaksinasi, Takkan Dibayarkan TPP, Geniur Umar: Kecuali, Betul-betul Sakit

Baca juga: Perbaiki Situasi Masa Pandemi Covid-19, Pemko Pariaman dan Bukittinggi Sharing Langkah Pengendalian

Baca juga: Mardison Mahyuddin: Gerakan Literasi Digital Perlu Didukung untuk Membuat Masyarakat Lebih Melek

Mardison Mahyuddin menambahkann kegiatan yang dilakukan oleh Lapas Kelas II B Pariaman ini adalah simbol kebersamaan.

"Tujuannya ialah memberikan hiburan kepada penghuni lapas dari kesuntukan dan kebosanan, acara ini juga sebagai ajang silaturahmi antara warga binaan dan petugas lapas," tutur Mardison Mahyuddin.

Mardison Mahyuddin memberi semangat kepada penghuni lapas kelas II B Pariaman.

"Seluruh penghuni lapas, tetaplah semangat dan selalu ingat prokes Covid-19," imbuh Mardison Mahyuddin.

Tak lupa Wawako Pariman ini mengapresiasi kesedian para seniman yang tampil hari ini untuk menghibur warga binaan.

Sementara itu, Kepala Lapas II B Pariaman, Eddy Junaidi mengatakan, acara ini digelar untuk menghibur para narapidana yang mungkin merasa jenuh.

"Diketahui hal tersebut karena dilarangnya kunjungan bagi para keluarga binaan lapas akibat pandemi Covid-19 ," ujar Mardison Mahyuddin.

Tambah dia, saat Pandemi Covid-19, kunjungan keluarga warga binaan dilakukan secara online melalui video, dan keluarga hanya diperbolehkan menitipkan barang untuk penghuni lapas.

"Berangkat dari kepedulian para pelaku seni di Kota Pariaman terhadap kehidupan saudara kita di dalam lapas, Alhamdulillah kegiatan yang di dukung oleh banyak pihak ini berjalan dengan sukses," pungkas Mardison Mahyuddin.(*)