Makhluk Misterius di Agam
KSDA Agam Siapkan Alat Perangkap Sasar Beruang Madu, Ade: Menuju Lokasi Rabu 9 Juni 2021
Pihak KSDA Agam berencana akan memasang alat perangkap di sekitar kawasan kemunculan Beruang Madu, di Nagari Ampek Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Suma
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pihak KSDA Agam berencana akan memasang alat perangkap di sekitar kawasan kemunculan Beruang Madu, di Nagari Ampek Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Melalui Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra mengatakan akan pasang perangkap di sekitaran lokasi kemunculan beruang madu dewasa tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan perangkat nagari, dan akan dibantu juga oleh pihak jorong, serta masyarakat untuk memasang alat perangkap," ujar Ade Putra kepada wartawa, Selasa (8/6/2021).
Kemudian kata dia, pemasangan perangkap tersebut dijadwalkan pada Rabu (9/6/2021) besok.
"Besok (Rabu 9/6/2021-red) pagi kami akan ke lokasi kembali untuk pemasangan perangkap," tambah Ade.
Sebelumnya, sebagian warga Nagari Ampek Koto Palembayan, Kabupaten Agam Provinsi Sumbar sempat dihebohkan dengan adanya penampakan makhkuk misterius serta juga meresahkan warga setempat.
Setelah dikonfirmasi kepada Pihak KSDA Agam, baru-baru ini turut membenarkan atas informasi tersebut.
Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra mengungkapkan bahwa makhluk tersebut adalah satwa jenis beruang madu.
"Beruang madu (helarctos malayanus) tersebut diperkirakan berusia 15 tahun, sudah tergolong dewasa ," imbuh dia.
Hal tersebut diungkapkannya setelah melihat hasil rekaman kamera pengintai (trap) yang sudah pihaknya pasang di 3 tempat.
"Benar, bahwa beruang madu tersebut terekam kamera di Jorong Pasa Palembayan, satwa tersebut tertangkap kamera sebanyak 2 kali," ujar Ade
Pastikan Satwa Beruang Madu
Dilansir TribunPadang.com, Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra memastikan makhluk misterius yang meresahkan warga akhir-akhir ini adalah satwa jenis beruang madu.
Hal tersebut diungkapkannya setelah melihat hasil rekaman kamera pengintai (trap) yang dipasang oleh pihak KSDA Agam.
"Diketahui satwa jenis beruang madu terekam kamera yang sudah kita pasang sebelumnya," ujar Ade Putra kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Ade Putra menerangkan beruang madu terekam kamera sebanyak 2 kali, di kamera yang ada di Jorong Pasa Palembayan.
"Beruang madu tersebut melintas sebanyak 2 kali, pertama pada hari Minggu (6/6/2021) pada pukul 19.00 WIB malam," imbuh Ade.
Selanjutnya kata dia, terekam lagi pada pukul 01.39 WIB dini hari pada Senin (7/6/2021) kemarin.
Ade memperkirakan, Beruang Madu tersebut sudah berusia 15 tahun, dan dikategorikan sudah dewasa.
Sebelumnya diketahui pada Sabtu (5/6/2021) pihak KSDA Agam telah memasang kamera pengintai (trap) sebanyak 3 unit.
"Kami telah pasang 1 kamera di Jorong Pasa Palembayan, dan 2 lagi di Jorong Palembayan Tengah," ujar Ade.
Baca juga: Makhluk Misterius di Palembayan Agam, Wali Jorong: Jejak Sudah Lama Terlihat, Kini Baru Meresahkan
Sebelumnya, warga dikabarkan sempat bertemu makhluk misterius yang berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk.
Warga melihat makhluk misterius tersebut di Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan Agam, Provinsi Sumbar.
Terkait penampakan tersebut, petugas BKSDA Resor Agam sudah memasang 3 kamera trap.
Berdasarkan hasil identifikasi Resor KSDA Agam beberapa waktu lalu, diduga mahkluk itu adalah jenis satwa beruang madu (helarctos malayanus) yang sedang melintas.
Baca juga: Dua Kukang dan Satu Elang Brontok Dilepaskan, Petugas Resor KSDA Agam Antar ke Cagar Alam Maninjau
Baca juga: BKSDA akan Bongkar Hasil Rekaman Kamera Trap, Pastikan Makhluk Misterius yang Dilihat Warga Agam
Sementara keterangan warga menyebutkan makhluk itu berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk.
Hal ini menyebabkan warga mengkaitkannya dengan kejadian gaib.
Mengenal Lebih Jauh Beruang Madu yang Memiliki Kuku Panjang
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) BKSDA Sumbar, Wawan Sukawan, mengatakan beruang madu memiliki bulu berwarna hitam dan wajahnya berwarna abu-abu.
Selain itu, terdapat bercak putih di bagian atas dada dan matanya berwarna cokelat.
Sedangkan lidahnya dapat memanjang untuk mencari makanan atau madu lebah di pepohonan.
"Secara umum satwa ini berjalan dengan 4 kakinya, tetapi dapat berdiri dengan 3 kaki saat mencari makan dan memanjat. Sedangkan 2 kaki depan bisa berfungsi layaknya tangan," kata Wawan Sukawan yang juga Plh BKSDA Sumbar, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Warga Agam Mengaku Bertemu Makhluk Berjalan Seperti Manusia, BKSDA Pasang 3 Kamera Trap di Lokasi
Baca juga: BKSDA Sumbar Lepas Liarkan 2 Kukang dan 1 Elang di Cagar Alam Maninjau, Satwa Diserahkan Warga
Ia mengatakan, beruang madu lebih aktif pada malam hari dan memiliki kuku yang panjang pada keempat lengannya.
Kuku yang panjang tersebut digunakan untuk mencari makanan dan memudahkan saat memanjat pohon.
"Karena memiliki kuku yang tajam dan panjang, sebaiknya kita menghindar atau tidak memasuki habitatnya bila diketahui adanya keberadaan satwa tersebut," ujarnya.
Beruang madu mempunyai penciuman yang sangat tajam sehingga dapat mencium bekas injakan satwa lain maupun manusia.
"Pengelihatan diduga biasa saja, sedangkan pendengarannya cukup peka," kata Wawan Sukawan.
Ia mengatakan, beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem, dan kelapa.
"Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya," katanya.
Beruang madu memiliki panjang tubuh lebih kurang 1.4 meter dan berat 50-65 kilogram.
Sifat-sifat fisik beruang madu adalah sebagai berikut:
• Bulunya pendek, berkilau dan pada umumnya hitam (namun terdapat pula yang berwarna coklat kemerahan maupun abu-abu);
• mata berwarna coklat atau biru;
• Hampir setiap beruang madu mempunyai tanda di dada yang unik (warnanya biasanya kuning, oranye atau putih, dan kadang-kadang bertitik-titik);
• Hidung dari beruang madu relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong;
• Kepalanya relatif besar sehingga dapat menyerupai anjing; kupingnya kecil bundar, dan dahinya yang penuh daging terkadang tampak berkerut;
• Mempunyai lidah yang sangat panjang (paling panjang dari semua jenis beruang yang ada).
• Lengan yang melengkung ke dalam, telapak yang tidak berbulu, dan kuku yang panjang, (maka beruang madu sangat terdaptasi buat memanjat pohon)
• Tangannya relatif besar dibandingkan dengan ukuran badan (kemungkinan besar hal ini memudahkan beruang madu utnuk menggali tanah dan membongkar kayu mati untuk mencari serangga).
Warga Agam Mengaku Bertemu Makhluk Misterius Berjalan seperti Manusia
Sebelumnya, Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra, mengatakan pemasangan kamera trap karena adanya laporan masyarakat melihat makhluk misterius di Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan Agam, Sumbar.
"Pasca kemunculan makhluk tersebut, kami memasang sebanyak 3 kamera trap atau kamera penjebak di lokasi munculnya," kata Ade Putra.
Kata dia, orang yang melapor dan menyampaikan bahwa ada beberapa warga bertemu makhluk misterius bernama Khirul Amri.
Selain itu, warga yang melapor juga menyampaikan adanya temuan beberapa jejak di beberapa titik.
"Tujuan pemasangan sendiri adalah untuk mendapatkan gambaran visual makhluk yang sudah menghebohkan warga Nagari Ampek Koto Palembayan itu," ujarnya.
Berdasarkan hasil identifikasi Resor KSDA Agam beberapa waktu lalu, diduga mahkluk itu adalah jenis satwa beruang madu (helarctos malayanus) yang sedang melintas.
"Sedangkan keterangan warga menyebutkan makhluk itu berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk. Hal ini menyebabkan warga mengkaitkannya dengan kejadian gaib," katanya.
Terkait isu yang beredar di masyarakat tentang makhluk gaib, pihaknya tidak mau berkomentar dan tetap kepada kesimpulan hasil identifikasi lapangan.
"Karena kami telah mengamati tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak dan cakaran yang ditemukan di lokasi kemunculan," katanya.
Ia menjelaskan, sebelumnya warga yang pernah bertemu bernama Syofian (55) yang tinggal di Gantiang, Jorong Pasa Palambayan, Nagari IV Koto Pelembayan, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar.
Kata dia, Sofian (55) mengakui dua kali bertemu dengan makhluk misterius saat melihat ternak sapi di belakang rumahnya pada malam hari.
"Keterangannya, makhluk itu bertemu dalam jarak lima meter dan langsung menghilang sekitar 30 meter dari lokasi pertama ditemukan," katanya.
Selain itu, kata dia, warga lainnya juga mengaku melihat dari jejak makhluk tersebut di pematang sawah pada Selasa (25/5/2021).(*)