Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan M 7,2, Tidak Berpotensi Tsunami
Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara diguncang gempa bumi berkekuatan M 7,2 yang terjadi pukul 13.33 WIB, Jumat (14/5/2021).
TRIBUNPADANG.COM - Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara diguncang gempa bumi berkekuatan M 7,2 yang terjadi pukul 13.33 WIB, Jumat (14/5/2021).
"Gempa Magnitudo 7.2 pada 14 Mei 2021 pukul 13:33:07 WIB," tulis BMKG, Jumat.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Lantas, apa saja yang harus dilakukan saat terjadi gempa?
Di dalam bangunan
Melansir Buku Saku Siaga Bencana BNPB, upayakan keselamatan diri Anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca, apabila berada di dalam bangunan.
Selain itu, lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdiri di bawah pintu. Jika sudah terasa aman, segera lari keluar rumah.
Apabila sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untul mencegah terjadinya kebakaran.
Jika keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genting, atau material lain.
Untuk menuju ke lapangan terbuka, masyarakat harus tetap melindungi kepala dan tidak berdiri di dekat tiang, pohon, sumber listrik, dan gedung yang berpotensi roboh.
Perlu diingat, jangan gunakan lift apabila sudah teraca guncangan. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan.
Apabila sudah berada di dalam elevator, tekan semua semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola bangunan.
Jika berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi evakuasi.
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil.
Untuk itu, jauhi persimpangan serta pinggirkan mobil Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.
Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio dan gawai.
Jika mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.
Baca juga: Kerusakan Akibat Gempa 5,8 SR di Mentawai Bertambah, BPBD: Dinding Puskesmas & RSUD Retak-retak
Baca juga: Gempa Mentawai - SPH Kota Padang Arahkan Pasien Keluar Gedung, Kondisi Darurat Siagakan Tim K3RS
Baca juga: Getaran Gempa Mentawai: Benda Ringan Digantung di Rumah, Bergoyang di Bukittinggi dan Payakumbuh
Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.