416 Kasus Positif Baru Terkonfirmasi di Sumatera Barat, Jubir Covid-19: Sudah Extraordinary

Corona Sumbar: Dari 2.130 sampel yang diperiksa di Laboratorium Unand dan Veteriner Baso, ditemukan 416 kasus terkonfirmasi positif baru.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
416 Kasus Positif Baru Terkonfirmasi di Sumatera Barat, Jubir Covid-19: Sudah Extraordinary 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumbar terus bertambah. 

Dari 2.130 sampel yang diperiksa di Laboratorium Unand dan Veteriner Baso, ditemukan 416 kasus terkonfirmasi positif baru.

Demikian diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, Kamis (6/5/2021) pagi.

Baca juga: Pemprov Sumbar Masifkan Tracing Pasien Covid-19, Anggarannya Diambil dari Dana Nagari

Baca juga: Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Pemprov Sumbar Masifkan Tracing, Testing dan Treatment

"Melihat kondisi ini yang sudah extraordinary, tentu diharapkan Satgas Kabupaten Kota dalam semua tingkatan sampai ke tingkat terendah harus juga melakukan tindakan yang super extraordinary," tegas Jasman Rizal.

Jasman juga menyebut, positivity rate atau rasio positif Covid-19 Sumbar saat ini berada di angka 19,53 persen.

Dalam jumlah sampel yang cukup banyak (diatas 2000an), jika positivity rate (PR) sudah diatas 10 persen, menurut Jasman hal itu sudah peringatan keras (hard warning)

"Kita perhatikan bahwa trend selalu meningkat," ujar Jasman.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap jaga kesehatan dan konsisten serta disiplin mematuhi semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Sebut Mudik Lokal Dilarang, Wagub Sumbar: Kita Tunggu Hitam di Atas Putih

"Mari kita semua berdoa, semoga wabah pandemik covid-19 segera berakhir," harap Jasman. 

Sehari sebelumnya, dilaporkan 37.845 orang Warga Sumbar terinfeksi covid-19. 

Hal itu setelah terjadi penambahan 263 orang warga sumbar positif terinfeksi covid-19, Rabu (5/5/2021).

Sementara yang sembuh bertambah 228 orang, sehingga total sembuh 34.703 orang. 

Kemudian, secara akumulatif kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Sumbar tercatat 824 orang. (*)

Masifkan tracing, testing, dan treatment 

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengantisipasi segala kemungkinan terkait potensi kenaikan laju kasus aktif covid-19 baik menjelang maupun setelah lebaran.

Ia mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium Unand Dokter Andani untuk memasifkan tracing, testing, dan treatment.

"Mengantisipasi kenaikan covid-19, tracing akan kita masifkan, kita sudah bicara dengan Pak Andani, ada dana dari dana nagari, kan emang kita wajibkan 6 sampai 8 persen untuk penanganan covid-19 di setiap nagari," jelas Audy, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Pemprov Sumbar Masifkan Tracing, Testing dan Treatment

Selain itu, menurut Audy, juga ada dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) yang bisa dimanfaatkan untuk itu.

"Insyaallah dibahas Jumat ini, kita manfaatkan untuk meningkatkan tracing," sambung Audy.

Audy menjelaskan mesti dipahami, jumlah kasus harian di Sumbar naik karena upaya tracing yang dilakukan dan termasuk tinggi secara nasional.

"Jadi kalau kita perhatikan tempat lain, mirip dengan Sumbar, abai dengan prokes juga."

"Cuma kita memang tinggi angka testingnya, tapi ini bagus, artinya ketahuan kan, saudara kita yang positif bisa di-treatment karena sudah ketahuan, tapi ini juga jadi warning," ungkap Audy.

Baca juga: Larangan Mudik 2021 - Doni Monardo : Biarlah Dianggap Cerewet, Daripada Korban Corona Bederet

Audy menambahkan, positif covid-19 di Sumbar dominan orang tanpa gejala. Karena itu, peran nagari sangat diperlukan.

Paling tidak di nagari ada tempat karantina yang bisa menampung 20 hingga 30 orang pasien positif covid-19.

Di sisi lain, Audy mengatakan, tidak ada tempat karantina bagi orang yang masuk ke Sumbar.

"Kita asumsikan tidak ada yang masuk dari Jakarta, jadi tidak ada karantina, 6 sampai 17 Mei kan penerbangan tidak ada, diasumsikan kita tidak ada yang masuk."

"Saya rasa pelabuhan yang ada di Banten-Lampung ditutup jadi tidak ada yang bisa nyebrang, jadi pergerakan dalam sini (Sumbar) saja," terang Audy. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved