Jatuh Bangun Yusmaneli Rintis Usaha Keripik, Pernah Buang 80 Kg Singkong karena Cuaca Buruk
Jatuh Bangun Yusmaneli Rintis Usaha Kripik, Pernah Buang 80 Kg Singkong karena Cuaca Buruk
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Yusmaneli (60) saat mengolah singkong menjadi keripik ubi di rumahnya untuk dipasarkan ke Mentawai
Usahanya redup kembali pada tahun 2020 tak kala pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh roda ekonomi macet.
“Semenjak pandemi, saya hanya bisa menghabiskan 6-7 karung ubi perharinya,” jelasnya.
Pemasukan Yusmaneli menurun lebih dari setengah pada saat tahun 2020 sampai sekarang.
“Dulu itu saya bisa dapat Rp 9 – 10 Juta perbulannya namun semenjak pandemi hanya Rp 3-4 juta perbulannya,” terangnya.
Pemasukan itu sudah di luar keperluan ubi, minyak, garam serta plastic yang digunakan untuk berjualan oleh Yusmaneli.
“Walaupun dalam keadaan pandemi seperti ini, saya tidak begitu mengalami kesulitan karena di rumah saya hanya tinggal berdua dengan suami,” terangnya.(*)