Banjir di Pesisir Selatan
UPDATE Banjir di Ranah Ampek Hulu Pesisir Selatan, Warga Lepas Penat di Dapur Umum
UPDATE Banjir di Ranah Ampek Hulu Pesisir Selatan, Warga Lepas Penat di Dapur Umum
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PESISIR SELATAN – Dapur umum untuk masyarakat terdampak banjir sudah didirikan di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Senin (28/3/2021) sore.
Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak bersama Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) memanfaatkan rumah warga untuk dapur umum di Nagari Kampung Tangah.
Akibat banjir Minggu (27/3/2021) di Kecamatan Ranah Ampek Hulu banyak persediaan makanan masyarakat terendam banjir.
Baca juga: Update Banjir Nagari Binjai Tapan, Tanggul Sungai Jebol, Warga Butuh Makanan Cepat Saji dan Pakaian
Baca juga: Banjir di Ranah Ampek Hulu, Camat Sebut Ada 771 KK Terdampak, Air Lebih Tinggi dari Kejadian 2018
Kepala Dinas Sosial Zulfian Aprianto (56) melalui dapur umum ini kami berharap bisa memenuhi kebutuhan makanan masyarakat yang terdampak banjir.
Ia menambahkan 1 ton beras sudah dikirimkan oleh Dinas Pangan.
Selain beras juga ada telur, cabe, minyak goreng dan bahan masakan lainnya.
Seluruh bahan makanan dimasak langsung oleh kelompok Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan masyarakat setempat.
Ia membeberkan alasannya melibatkan masyarakat untuk meringankan beban mereka lewat memasak dan berkumpul.
Anggota PKK Sari (53) membenarkan bahwa melalui kegiatan memasak ini bisa melepas penatnya sedari kemarin sibuk membersihkan rumah akibat banjir.
Baca juga: Banjir Rendam 2 Nagari di Ranah Ampek Hulu Tapan Pessel, Ketinggian Air hingga Dada Orang Dewasa
Baca juga: Banjir di Ranah Ampek Hulu, Camat Sebut Ada 771 KK Terdampak, Air Lebih Tinggi dari Kejadian 2018
"Ya seperti itulah, disini saya bisa berbagi cerita dan melepaskan penat," kata ibu satu anak itu.
Zulfian menambahkan sejak sore ia juga membantu masyarakat sembari bercanda bersama-sama.
"Semoga kegiatan memasak bisa mengobati traumatik mereka," katanya.
Pantauan TribunPadang.com Senin (29/03/2021) pukul 20.00 WIB banjir masih menggenangi Kecamatan Ranah Ampek Hulu.
Banjir belum surut, air setinggi betis dan lutut orang dewasa masih terlihat di Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tengah.
Diberitakan sebelumnya, banjir setinggi dada orang dewasa merendam rumah warga di dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Ketinggian air yang mencapai dada orang dewasa tersebut terjadi pada, Minggu (28/3/2021) malam.
Hal itu dibenarkan Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Hujan Guyur Padang, BPBD Keluarkan Peringatan Waspada Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang
Baca juga: 50 Rumah di Lubuk Alung Terendam, BPBD: Banjir Rendam Rumah Warga Mulai Malam Hari
Baca juga: BPBD Sebut Ada 2 Titik Jalan Rusak Akibat Tergerus Banjir di Kabupaten Padang Pariaman
"Iya benar, sejak tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB dan sejauh ini dua nagari terdampak," kata Mar Alamsyah.
Mar Alamsyah menyebut, dua nagari terparah yang terendam banjir tersebut yaitu Nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampuang Tangah Tapan.
Ia mengungkapkan, banjir terjadi akibat hujan deras dan luapan Sungai Batang Tapan.
"Iya, karena meluapnya Sungai Batang Tapan. Kemudian tanggul darurat sudah lama jebol," tutur
Mar Alamsyah.
Menurutnya, Pemerintah Daerah sudah berupaya meluruskan kembali Sungai Batang Tapan sebagai upaya normalisasi.
Sepekan ini pengerjaan terus dilakukan.
"Cuma debit airnya masih besar, karena hujan di hulu, sampai sekarang masih hujan, akhirnya meluap kembali dan melanda pemukiman penduduk."
"Ketinggian air 1,5 meter, setinggi dada orang dewasa dan merendam pemukiman penduduk. Tadi malam puncaknya yaitu sekitar pukul 01.00 WIB," ungkap Mar Alamsyah.
771 KK terdampak
Sebanyak 771 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang menerjang dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (28/3/2021 malam.
Hal itu diungkapkan Camat Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) Mar Alamsyah saat dihubungi, Senin (29/3/2021) pagi.
Ia merincikan, di Nagari Binjai Tapan jumlah warga yang terdampak sebanyak 159 KK, sedangkan di Nagari Kampuang Tangah Tapan 612 KK.
Baca juga: Banjir Rendam 2 Nagari di Ranah Ampek Hulu Tapan Pessel, Ketinggian Air hingga Dada Orang Dewasa
Baca juga: Hujan Guyur Padang, BPBD Keluarkan Peringatan Waspada Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang
"Yang terdampak dua nagari. Sebenarnya ada tiga nagari, tapi yang parah itu, dua nagari itu," jelas Mar Alamsyah.
Menurutnya, kali ini banjir terparah yang pernah terjadi.
"Iya ini yang terparah. Ketinggian air lebih parah dari tahun 2018," tutur Mar Alamsyah.
Kata dia, dulu hanya beberapa spot yang terendam, sekarang hampir semua terendam.
"Bahkan, ada beberapa spot yang alirannya deras, tadi malam mau masuk pun susah. Hari ini baru bisa masuk dengan mobil," sebutnya.
Ia menuturkan, sekarang air sudah mulai surut, tapi beberapa rumah masih terendam.
Kemudian, aliran air masih mengalir di pemukiman penduduk termasuk di kantor pemerintahan.
"Petugas juga tengah berupaya turun ke lapangan untuk membantu para warga yang terdampak," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir setinggi dada orang dewasa merendam rumah warga di dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Ketinggian air yang mencapai dada orang dewasa tersebut terjadi pada, Minggu (28/3/2021) malam.
Hal itu dibenarkan Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Hujan Guyur Padang, BPBD Keluarkan Peringatan Waspada Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang
Baca juga: 50 Rumah di Lubuk Alung Terendam, BPBD: Banjir Rendam Rumah Warga Mulai Malam Hari
Baca juga: BPBD Sebut Ada 2 Titik Jalan Rusak Akibat Tergerus Banjir di Kabupaten Padang Pariaman
"Iya benar, sejak tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB dan sejauh ini dua nagari terdampak," kata Mar Alamsyah.
Mar Alamsyah menyebut, dua nagari terparah yang terendam banjir tersebut yaitu Nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampuang Tangah Tapan.
Ia mengungkapkan, banjir terjadi akibat hujan deras dan luapan Sungai Batang Tapan.
"Iya, karena meluapnya Sungai Batang Tapan. Kemudian tanggul darurat sudah lama jebol," tutur
Mar Alamsyah.
Menurutnya, Pemerintah Daerah sudah berupaya meluruskan kembali Sungai Batang Tapan sebagai upaya normalisasi.
Sepekan ini pengerjaan terus dilakukan.
"Cuma debit airnya masih besar, karena hujan di hulu, sampai sekarang masih hujan, akhirnya meluap kembali dan melanda pemukiman penduduk."
"Ketinggian air 1,5 meter, setinggi dada orang dewasa dan merendam pemukiman penduduk. Tadi malam puncaknya yaitu sekitar pukul 01.00 WIB," ungkap Mar Alamsyah. (*)